.webp)
Upload Photo
Write a Story
Emak-emak di Riau ini sungguh greget. Mereka turun tangan langsung membakar warung remang-remang yang selama ini diduga jadi wisata malam dan sarang prostitusi.
"Kemarin ada ibu-ibu bakar warung atau kafe remang-remang di Ranbah Hilir. Ya biasalah, karena dipicu postingan media sosial," jelas Kapolres Rokan Hulu, AKBP Budi Setiyono, Kamis (27/7/2023).
Akhirnya, aksi main hakim sendiri itu pun mendorong polisi untuk menertibkan panti pijat hingga warung remang-remang yang ada di Rokan Hulu, Riau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penertiban dilakukan setelah emak-emak membakar warung remang-remang. Budi mengatakan, penertiban dilakukan bersama Satpol PP setempat. Sejumlah barang-barang seperti speaker dan alat karaoke lain turut diamankan Satpol PP.
"Sebenarnya ini ranah Satpol PP karena masuk perda. Prinsipnya kita kerjasama menertibkan demi keamanan, ketertiban, dan kenyamanan bersama," imbuh Budi.
Dalam operasi gabungan itu, sejumlah warung remang-remang, panti pijat dan penginapan disisir. Namun sayang, saat petugas tiba, beberapa pemilik warung sudah kabur.
Meskipun begitu, tim terus menyisir lokasi yang ada di perkebunan sawit. Di sana tim menemukan ada panti pijat yang diduga menyediakan pijat plus-plus dan minuman keras.
"Ada lokasi pijat plus-plus di kebun. Kami temukan ada bilik-bilik pijar semua kami bongkar, kami tertibkan agar kejadian ibu-ibu bakar kemarin tidak terulang kembali," terang mantan Kasubdit Regiden Ditlantas Polda Riau.
Setelah penertiban, tim gabungan turut memasang garis polisi di sejumlah warung dan kafe. Sementara pemiliknya sudah didata untuk selanjutnya diperiksa pada Senin (31/7) mendatang.
"Prinsipnya kami juga selama ini sudah melakukan imbauan terhadap kegiatan penyakit masyarakat ini. Namun selain Rambah Hilir, daerah lain di Riau bakal kami tertibkan," katanya.
-------
Artikel ini telah naik di detikSumut.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Ogah Bayar Royalti Musik, PO Bus Larang Kru Putar Lagu di Jalan
Bisa-bisanya Anggota DPR Usulkan Gerbong Rokok di Kereta
Takut Bayar Royalti, PO Haryanto Ikut Larang Kru Putar Lagu di Bus