Viral video seekor komodo berkeliaran di Jalan Labuan Bajo-Golomori di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Diyakini komodo itu tidak membahayakan warga.
Jalan itu menghubungkan Labuan Bajo dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Golomori yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Maret 2023. Dalam petikan video seekor komodo berukuran sedang berjalan di sisi jalan, tepatnya di bagian tebing yang sudah terlindungi dari potensi longsor (proteksi tebing geomat).
Komodo berjalan di antara vegetasi alami yang tumbuh di antara jaring geomat pada tebing itu. Komodo terlihat berjalan naik hingga ke puncak tebing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Desa Golomori Samaila mengatakan lokasi komodo berkeliaran itu adalah di jalan yang memisahkan Dusun Soknar dan Dusun Lenteng, yakni di ruas jalan Labuan Bajo-Golomori. Ia menyebut komodo itu memang memiliki habitat di sekitar kawasan tersebut.
"Komodo memang ada di pesisir Golomori," kata Samaila seperti dikutip dari detikBali, Senin (7/8/2023).
Kawasan pesisir Golomori tak jauh dari Pulau Rinca, salah satu habitat komodo di Taman Nasional Komodo. Daerah tersebut dipisahkan oleh Selat Molo Mori, yang terkenal dengan arus yang deras. Ada yang menyebut komodo di sana berasal dari Pulau Rinca, tapi Samaila menepisnya.
"Bukan dari Rinca, setahu kami komodonya memang asli Golomori. Sejak saya kecil bahkan diceritakan oleh orang tua memang komodonya memang ada dari dulu," ujar Samaila.
Samaila menyebut komodo di Golomori tidak seagresif komodo di Taman Nasional Komodo. Komodo di Golomori belum pernah menyerang manusia.
"Komodo yang di sekitar pasir Golomori tak seagresif komodo yg di Taman Nasional Komodo. Komodo di sini kalau lihat orang, komodonya lari. Tapi kami tetap waspada," kata Samaila.
Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) NTT belum memberikan penjelasan tentang keberadaan komodo yang berkeliaran di ruas jalan Labuan Bajo-Golomori tersebut. Staf BKSDA NTT Dewi Indriasari meminta menunggu penjelasan resmi dari Kepala BKSDA NTT Arief Mahmud.
"Kami masih menyiapkan laporan ke Menteri LHK terlebih dulu. Akan kami hubungi kembali jika sudah tuntas, ya," ujar Dewi.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol