Hotel Merdeka di Bekasi disebut-sebut sebagai yang terjelek di Indonesia. Penasaran isinya seperti apa?
Adalah Hotel Merdeka Bekasi yang terletak di Jl. Insinyur H. Juanda, Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi yang mendapatkan penilaian itu. Hotel tersebut merupakan penginapan kelas melati yang lokasinya strategis, tepatnya di sisi Terminal Bekasi dan tak jauh dari Stasiun Bekasi Timur.
Penilaian itu diberikan oleh YouTuber Vilmei dan videonya viral. Dia menyebut hotel ini sebagai yang terjelek di Indonesia pada video yang diunggah di YouTube.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikTravel memutuskan untuk berkunjung dan memesan kamar dengan harga sewa Rp 90 ribu.
![]() |
Saat berkunjung, kami disambut oleh ornamen seni rupa. Lewat berbagai patung, ukiran, hingga lukisan. Sisi depannya nampak seperti hotel umumnya yang menyuguhkan keindahan seni, kendati nuansa bangunan yang tua cukup terasa.
Tertarik menelisik latar belakang hotel, kami bertanya ke beberapa petugas terkait usia hotel. Namun sejumlah petugas ditanya menjawab tidak tahu soal sejarah hotel. Mereka mengaku baru belum lama menjadi pegawai di sana.
"Dari lama juga ini cuman berdirinya nggak tahu, kurang tahu juga, saya baru," ujar seorang petugas.
Namun, sebelum berkunjung, kami sempat menanyai warga sekitar dan terdapat seorang warga yang memberikan keterangan bahwa hotel ini telah eksis sejak tahun 80-an. Bahkan, Hotel Merdeka sempat menjadi favorit pada eranya.
"Tahun 1989 dulu ramai-ramainya ini. Masih bagus, dulu yg utama lah, sekarang sih yang belakang," ujar seorang warga yang tidak ingin disebut namanya.
Selain itu, Ketua RW 01 Kelurahan Duren Jaya Ali Agus yang juga merupakan warga lokal mengakui bahwa dulu Hotel Merdeka adalah yang paling bagus.
"Paling bagus dulu. Dulu kalau acara Porda (Pekan Olahraga Daerah) dan sebagainya ada di situ," kata dia.
Hotel ini memiliki tiga lantai dan 50 kamar yang memiliki jenis berbeda-beda. Ada yang tanpa kipas, dengan kipas, hingga kelas VIP yang difasilitasi AC. Harganya berkisar Rp 80 ribu hingga Rp 250 ribu. Kami memutuskan memesan kamar dengan kipas seharga Rp 90 ribu per malam.
Kamar kami berada di lantai dua dan mesti dilalui dengan menaiki tangga. Setelah sampai di lantai dua, sebenarnya kami disajikan pemandangan yang cukup menarik, lewat pemandangan rimbunnya Taman Cut Meutia yang terletak di sisi hotel. Namun, kondisi hotel itu sendiri terasa tak cukup berimbang dibanding pemandangan tersebut.
Untuk kamar yang kami dapat tidak berbeda jauh dengan kondisi kamar yang Vilmei review. Kesan tak bersih cukup terasa, ada bercak-bercak yang ada di lantai, tembok, atap, hingga sprei kasur yang cukup berdebu.
Selain itu, ada dua botol bekas air minum di bawah dipan. tampaknya, tidak dibuang oleh tamu sebelumnya atau petugas hotel.
detikTravel mendapat kamar dengan kipas yang terlihat baru, keran air juga masih kinclong, tetapi kamar mandi pun masih terbilang seadanya.
Di sisi lain, peremajaan juga terlihat tengah dilakukan, yakni terlihat terdapat petugas tengah mengecat ulang patung saat kami berkunjung.
Namun, jika peremajaan pada kamar dan fasilitas lain juga dilakukan, bukan tidak mungkin Hotel Merdeka bisa menjadi primadona kembali, mengingat lokasinya yang strategis.
"Di sini sih seperti ini dari dulu dari pertama saya masuk. Nggak tahu kalau renovasi sih itu pihak manajemen atau bos," ujar petugas Hotel Merdeka, Mono, ketika ditanyai rencana renovasi hotel saat di lokasi.
Berikut 10 berita terpopuler detikTravel lainnya:
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!