Pungut Boarding Pass dari Tempat Sampah, Penumpang Gelap Bobol Bandara

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pungut Boarding Pass dari Tempat Sampah, Penumpang Gelap Bobol Bandara

Syanti Mustika - detikTravel
Rabu, 09 Agu 2023 22:05 WIB
Ilustrasi check in di bandara
Ilustrasi penumpang pesawat (Getty Images/izusek)
Jakarta -

Seorang penumpang dibawa ke pos keamanan TSA (Administrasi Keamanan Transportasi) bandara. Ternyata, dia menggunakan boarding pass yang ditemukan dari tempat sampah.

sebuah program keanggotaan perjalanan private yang menyediakan layanan cepat melalui jalur keamanan bandara, saat ini diawasi karena sudah dua kali kecolongan oleh 'penumpang gelap'. Penumpang gelap ini bisa melewati pos pemeriksaan TSA padahal mereka bukanlah anggota dari CLEAR dan identitasnya tidak diverifikasi.

Dilaporkan Politico, seorang pembantu legislatif yang tidak disebutkan namanya mengatakan anggota parlemen telah diberi pengarahan tentang masalah tersebut.

Dalam kedua kasus tersebut, yang terjadi pada bulan Maret dan Januari, seseorang yang tidak terdaftar di CLEAR dikawal melalui pos pemeriksaan ID TSA oleh seorang karyawan CLEAR, tanpa identitasnya diperiksa, kata ajudan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ajudan ini mengatakan bahwa masyarakat tetap harus melalui jalur pemeriksaan bagasi TSA. Namun tidak jelas kapan tepatnya diketahui bahwa mereka telah melewati keamanan secara tidak benar tanpa pemeriksaan ID.

Dalam satu kejadian, seseorang yang sebenarnya tidak memiliki tiket pesawat mengambil boarding pass dari tong sampah. Lalu menggunakannya untuk mengakses layanan CLEAR escort. Sedangkan dalam insiden lain, penumpang melihat boarding pass mereka untuk bandara yang berbeda.

ADVERTISEMENT

Informasi nih untuk traveler, untuk membership ini CLEAR menagih pelanggannya USD 189 per tahun. Para member layanan ini bisa memotong jalur keamanan bandara dan verifikasi ID tanpa sentuhan. Alih-alih mengantri untuk menunjukkan ID atau SIM mereka ke TSA, penumpang CLEAR dapat memindai bola mata atau sidik jari mereka untuk mengonfirmasi identitas mereka.

Setelah itu, karyawan CLEAR akan mengarahkan mereka melewati garis pemeriksaan ID TSA dan langsung ke pemeriksaan keamanan tempat pemeriksaan tas.

Namun kejadian dalam dua insiden di atas membuat TSA mempertanyakan lagi keamanan dari CLEAR. Dalam pembelaannya, CLEAR mengatakan jika 'kurangnya pengawasan CLEAR'.

"Beberapa bulan yang lalu, dua karyawan CLEAR melanggar protokol ketat kami dan secara tidak benar membawa dua pelancong ke keamanan TSA tanpa memverifikasi mereka dengan benar, yang kemudian melalui pemeriksaan keamanan fisik TSA tanpa masalah," kata Clear yang dikutip dari Insider, Selasa (8/8/2023).

"Keamanan adalah pekerjaan utama di CLEAR, itulah sebabnya kami mengambil tindakan cepat dengan memberhentikan karyawan yang bertanggung jawab, manajer mereka, dan melatih kembali duta setiap lokasi," tulis pernyataan tersebut.

Anggota parlemen menyerukan agar TSA turun tangan untuk meningkatkan kontrol keamanan CLEAR. Panggilan itu menyusul insiden keamanan musim panas lalu yang dilaporkan Bloomberg melibatkan seseorang yang menggunakan identitas orang lain untuk mendaftar ke CLEAR. Perusahaan ini pun membela diri bahwa ini adalah bentuk 'human error'.

"TSA bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua sistem dan program, termasuk yang disediakan oleh perusahaan swasta, memenuhi standar yang dipersyaratkan dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan kebutuhan keamanan terpenuhi. Verifikasi penumpang yang akurat dan andal identitas adalah dasar untuk keamanan penerbangan dan penyaringan yang efektif oleh TSA," kata TSA dalam pernyataan yang diberikan kepada Inside.

The Washington Post melaporkan bulan lalu bahwa TSA berencana untuk meminta lebih banyak anggota CLEAR untuk menjalani pemeriksaan ID acak sebagai bagian dari upaya meningkatkan proses penyaringan perusahaan.




(sym/fem)

Hide Ads