Kedatangan panda dari China pada 2017 tak sekadar urusan diplomatis dua negara. Setiap tahun, Taman Safari Indonesia membayar miliaran rupiah untuk menyewa panda.
Ya, panda yang ada di Taman Safari Bogor bukan milik Indonesia. Panda itu disewa Taman Safari Indonesia (TSI) dari China. Untuk mendatangkan panda ada regulasi dan prosedur tertentu, serta ada sejumlah nominal yang dibayarkan oleh TSI kepada pemerintah China.
"Kebijakan dari China terkait sewa dan kontrol sangatlah ketat. Jadi, kita sewa Rp 3 miliar setahun," kata Board Member Taman Safari Agus Susanto dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (9/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Untuk bisa mendatangkan panda ke Indonesia, Taman Safari harus memiliki fasilitas tertentu. Mulai dari tempat tinggal yang memadai, kondisi suhu, pangan, hingga pawang.
"Tantangan lain selain bangunan, kita juga harus menaruh mereka dalam suhu yang tepat. Dulu pimpinan kami menyarankan panda tidak di tempat sekarang, agak ke bawah, namun ternyata tidak cocok, agak panas. Nah, di tempat sekarang suhunya hampir sama seperti yang di China. Cuma bedanya di sini latarnya hutan pinus di China hamparan bambu," kata Sharmy Prastiti, kurator satwa dan sians TSI Bogor.
"Karena itulah kami menanam 1.200 jenis bambu dan yang dimakan pun hanya 10 persen. Jadi, kami belajar ke Malaysia, Singapura yang memiliki suhu udara hampir sama. Itu saja tidak langsung cocok. Saat Cai Tao dan Hu Chun (dua panda di Taman Safari Bogor) mencoba bambu yang ditanam di Singapura dan Malaysia, mereka tidak suka. Jadi, banyak tantangan mendatangkan panda ke Indonesia ini," kata Amy.
Penjaga atau keeper untuk panda ternyata tidak sembarangan yang bisa. Hanya keeper terbaik yang dipilih untuk menjaga 'diplomat berbulu' itu.
China punya kebijakan hanya meminjamkan dua pandanya (sepasang) untuk satu negara.
"Regulasi dari China sangat ketat. Kebijakan China hanya meminjamkan dua panda saja ke setiap negara. Jika panda yang dipinjamkan berkembang biak, kita harus memberikannya kepada China setelah dua tahun (saat panda selesai masa menyusui dan bisa makan sendiri) dan statusnya adalah milik China walau lahir di tempat kita," ujar Amy.
Untuk membawa dua ekor panda ke Indonesia banyak sekali persiapan dan studi yang dibutuhkan. Amy bercerita bahwa dia dan tim butuh waktu lima tahun untuk bisa membawa panda ke Indonesia.
"Memang ini adalah government to government ya, simbol kenegaraan juga. jadi banyak sekali study yang dibutuhkan dan prosesnya cukup lama. Mungkin butuh sekitar waktu 5 tahun," dia menegaskan.
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol