Cerita Lengkap Jambore di Korsel sampai Dianggap Aib Negara

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Cerita Lengkap Jambore di Korsel sampai Dianggap Aib Negara

Tim detikcom - detikTravel
Kamis, 10 Agu 2023 13:31 WIB
Tents are pitched at a scout camping site during the World Scout Jamboree in Buan, South Korea, Friday, Aug. 4, 2023. More than 100 people were treated for heat-related illnesses at the World Scout Jamboree being held in South Korea, which is having one of its hottest summers in years. (Choe Young-soo/Yonhap via AP)
Jambore Pramuka Dunia 2023 di Korea Selatan (Foto: AP/Choe Young-soo)
Jakarta -

Perkemahan internasional di Korea Selatan dianggap sebagai aib negara. Aneka kritik berdatangan karena begitu banyak kekurangan.

Panitia terpaksa mengevakuasi seluruh peserta Jambore Pramuka Dunia 2023 dari perkemahan Saemangeum karena ancaman badai topan (EPA). Keluhan-keluhan yang muncul diikuti kritik soal kurangnya persiapan panitia penyelenggara.

Jambore Pramuka ini adalah perhelatan setiap empat tahun sekali yang mengumpulkan para pramuka muda dari seluruh dunia. Sedemikian banyak pesertanya, acara tersebut dijuluki sebagai kamp pemuda terbesar di dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekitar 43.000 peserta, mayoritas berusia 14-18 tahun, berkumpul sejak 1 Agustus 2023 untuk mengikuti rangkaian acara selama 12 hari di pantai barat Korea Selatan.

Namun, beragam persoalan di perkemahan menyebabkan kontingen-kontingen dari berbagai negara dipulangkan.

ADVERTISEMENT

Pada Senin (07/08), angin topan yang memicu badai tropis memaksa para panitia untuk mengevakuasi seluruh peserta dari perkemahan Saemangeum, yang merupakan dataran luas tanpa pohon.

Kontingen-kontingen dari berbagai negara kini dievakuasi ke berbagai wilayah di seantero negeri, termasuk yang berjarak ratusan kilometer utara dari Seoul.

Sebanyak 1.569 anggota kontingen Indonesia yang turut hadir juga dievakuasi dari perkemahan Saemangeum ke Asrama Universitas Wonkwang, Provinsi Jeollabuk pada Selasa (8/8).

Kegiatan Jambore, kata dia, tetap dilanjutkan dengan kunjungan wisata ke berbagai tempat. Penutupan akan digelar pada 11 Agustus 2023.

Makanan mengandung babi

Salah satu anggota kontingen asal Jawa Tengah, Fayyazza Faizora (16) mengaku antusias ketika terpilih untuk mewakili Indonesia ke Jambore Pramuka Dunia di Korea Selatan. Apalagi, ini adalah kali pertama dia pergi ke luar negeri.

Tetapi dia terkejut dengan cuaca Korea Selatan yang sangat panas begitu dia tiba. Udara bahkan sudah mulai panas sejak pukul 07.00 dan 08.00 pagi.

Para peserta akhirnya banyak yang memilih berteduh di atap tenda yang didirikan penyelenggara. Tempat perkemahan yang sempat dilanda hujan deras sejak sebelum acara, membuat air hujan tergenang dan tanah becek.

Cobaan selanjutnya adalah, Ayya mengungkapkan kelompoknya menemukan makanan haram mengandung babi pemberian panitia. Padahal, kontingen Indonesia telah memesan makanan halal.

Jambore Pramuka Dunia Dilanda Panas Ekstrem, Ratusan Orang Jatuh SakitJambore Pramuka Dunia Dilanda Panas Ekstrem, Ratusan Orang Jatuh Sakit (Foto: DW)

Awal bencana

Persoalan yang meliputi jambore ini telah muncul jauh sebelum badai menerjang. Seminggu sebelum acara, hujan deras membuat area perkemahan becek dan menjadi sarang nyamuk.

Ketika acara dimulai beberapa hari kemudian, gelombang panas menerjang dengan suhu mencapai 35 C.

Sebanyak 400 kasus kelelahan akibat suhu panas dilaporkan pada malam pertama. Banyak yang harus dirawat di rumah sakit darurat. Wabah Covid-19 juga menginfeksi sekitar 70 peserta.

Panitia penyelenggara mengerahkan staf medis tambahan, lalu menyediakan lebih banyak tempat berteduh dan AC di lokasi. Namun menurut para peserta, upaya itu tidak cukup.

Para peserta mengeluhkan buruknya sanitasi, makanan yang basi, kurangnya tempat berlindung, serta minimnya privasi.

Seorang laki-laki dari delegasi Thailand tertangkap masuk ke kamar mandi perempuan. Dia mengklaim kejadian itu tak disengaja, dan mengaku tidak melihat ada penanda jenis kelamin.

Setelah insiden itu, 85 peserta asal Korea Selatan mengundurkan diri dari jambore. Menurut mereka, panitia penyelenggara tidak cukup berupaya untuk melindungi perempuan.

Acara tetap berlanjut

Meskipun para peserta telah dievakuasi, penyelenggara mengatakan bahwa jambore akan dilanjutkan hingga 12 Agustus dengan tur dan program pendidikan di lokasi-lokasi baru di seantero negeri.

Kementerian Kebudayaan Korea Selatan juga mengumumkan bahwa upacara penutupan pada akhir pekan ini akan digelar dengan konser K-pop di Stadion Piala Dunia Seoul.

Seorang juru bicara dari kontingen Selandia Baru mengatakan kepada BBC bahwa tim mereka telah bertahun-tahun berusaha mengumpulkan dana demi acara tersebut.

Para sukarelawan "bertekad menjadikan ini pengalaman yang positif meskipun menghadapi sejumlah tantangan.

Namun kritik-kritik telah bermunculan bahkan sejak sebelum acara dimulai, termasuk dari politisi-politisi lokal yang prihatin bahwa tempat itu tidak memiliki perlindungan alami dari panas.

Seorang pejabat senior Korea Selatan, yang dipanggil ke tempat perkemahan itu pada pekan lalu, mengatakan kepada BBC bahwa penyebab utama kekacauan itu disebabkan oleh kurangnya petugas.

"Kami mengirim sejumlah pekerja ke lokasi, dan ada yang melaporkan bahwa mereka bahkan tidak bisa makan siang. Ada tumpukan kotak makan siang yang disiapkan, tapi tidak ada yang membagi-bagikannya, katanya kepada BBC.

Jambore ini tergolong sebagai acara berskala besar. Negara-negara mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah setiap kali festival ini digelar. Korea Selatan terpilih pada 2017.

Pemerintah mengharapkan jambore internasional pertama yang digelar sejak pandemi ini akan mendatangkan investasi dan pemasukan. Ini adalah salah ajang internasional terbesar di Korea Selatan sejak menggelar Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018.

Namun, rentetan masalah itu malah membuat media-media Korea menyebut perhelatan ini sebagai "aib nasional".

Artikel ini telah tayang di detikNews




(msl/msl)

Hide Ads