Bali sudah tiga kali gagal menyelenggarakan pesta olah raga kelas dunia. Itu setelah tidak terpilihnya salah satu stadion di sana untuk event Piala Dunia U-17.
Namun, Gubernur Bali Wayan Koster tak ambil pusing dengan kegagalan Bali menjadi salah satu city host Piala Dunia U-17. Koster menilai gagalnya Bali jadi tuan rumah Piala Dunia U-17 tak memengaruhi kunjungan wisatawan.
"(Potensi penurunan wisatawan) enggak ada, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Bali 19 ribu per hari," kata Koster saat ditemui di Trans Resort, Badung, Bali, Rabu (9/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, apakah rombongan peserta Piala Dunia U-17 memiliki agenda ke Bali untuk berlibur? Ditanya soal itu, gubernur yang masa jabatannya segera berakhir tersebut mengaku tidak tahu.
"Oh enggak tahu, jangan tanya saya, tanya mereka (peserta Pildun U-17)," tukas Koster.
3 kali gagal gelar event kelas dunia
FIFA dan PSSI menyepakati empat venue Piala Dunia U-17 2023. Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, yang sempat diusulkan, kali ini tidak terpilih. Ini ketiga kalinya Bali urung jadi tuan rumah setelah Piala Dunia U-20 dan World Beach Games 2023 tak jadi terlaksana.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun meyakini Bali tetap mendapat manfaat dari ajang sepakbola dunia kelompok umur tersebut. Menurutnya, para peserta Piala Dunia U-17 akan memilih berlibur ke Pulau Dewata.
"Pasti ada, mumpung mereka di Indonesia mereka melakukan kunjungan ke Bali," kata Pemayun saat dihubungi detikBali, Selasa (8/8/2023).
Pemayun mencontohkan saat event KTT ASEAN di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), beberapa waktu lalu. Menurutnya, banyak peserta KTT ASEAN yang datang ke Bali untuk liburan. Demikian pula saat event MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca artikel selengkapnya di detikBali
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana