Siap-siap, Festival Khusus Umat Katolik Digelar di Labuan Bajo

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Siap-siap, Festival Khusus Umat Katolik Digelar di Labuan Bajo

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Jumat, 11 Agu 2023 10:35 WIB
Labuan Bajo Waterfront
Foto: Labuan Bajo City Waterfront (dok. BPOLBF)
Labuan Bajo -

Pada tanggal 10 hingga 15 Agustus 2023, akan digelar Festival Golo Koe Maria Assumpta Nusantara, festival khusus bagi umat Katolik di Labuan Bajo.

Festival tersebut bakal digelar di Kawasan Marina Waterfront City Labuan Bajo. Rencananya, festival ini akan diikuti oleh 1.500 peserta dari 86 komunitas dan lembaga di Keuskupan Ruteng.

Selain itu, sebanyak 152 UMKM juga turut berpartisipasi dalam gelaran festival religi Katolik ini. Hadirnya festival ini merupakan kolaborasi antara Keuskupan Ruteng bersama Pemkab Manggarai Barat, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami targetkan puluhan ribu umat katolik dan wisatawan juga turut hadir dalam festival ini. Selain itu, dalam festival tahun ini juga akan diikuti oleh 152 UMKM dari tiga Kabupaten di Keuskupan Ruteng yaitu Manggarai Barat, Manggarai, dan Manggarai Timur yang berasal dari berbagai paroki, lembaga, komunitas, etnis, dan religius," ucap dr. Yulianus Weng, Wakil Bupati Manggarai Barat dalam keterangannya, Jumat (11/8/2023).

Dr. Weng, yang juga Ketua Umum Festival Golo Koe 2023 menjelaskan, festival ini ke depannya akan didorong untuk masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) Kemenparekraf, sehingga promosi untuk event ini bisa lebih luas lagi.

ADVERTISEMENT

"Festival Golo Koe sudah kami koordinasikan dengan Kementerian Parekraf dan direncanakan tahun depan event ini bisa masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) sehingga promosi untuk event ini bisa sampai ke skala yang lebih luas," jelas dr. Weng.

Festival religi Katolik di Labuan BajoFestival religi Katolik di Labuan Bajo Foto: (dok. BPOLBF)

Seiring dengan ditetapkannya Tahun Pastoral Ekonomi Berkelanjutan 2023, yang mengusung tema Ekonomi SAE: Sejahtera, Adil, dan Ekologis yang juga menjadi tema dalam Festival Golo Koe Tahun ini, Keuskupan Ruteng berkomitmen terhadap masyarakat melalui berbagai konten sosial seni budaya yang menampilkan keunikan dan kekayaan kultur di Manggarai Raya, Flores.

Selain itu, kegiatan ekologi sebagai bentuk tanggung jawab terhadap lingkungan berupa penanaman bakau di laut dan penanaman pohon-pohon di sekitar Labuan Bajo serta kegiatan sosial berupa pembagian sembako bagi kelompok rentan dan alat tulis bagi anak sekolah.

Menurut Romo Martin Cen, Pr. Direktur Pusat Pastoral Keuskupan Ruteng, Gelaran Festival Golokoe 2023 juga diharapkan memberi dampak bagi pergerakan ekonomi melalui keterlibatan UMKM, okupansi hotel, pasar kuliner, transportasi, hingga jasa lainnya.

"Pada penyelenggaraan Festival Golokoe tahun sebelumnya masyarakat memperoleh manfaat melalui penjualan hasil tani seperti sayur dan buah-buahan organik dalam skala besar. Selain itu, ada juga dampak kultural khususnya bagi anak-anak untuk mengenal lebih luas lagi budaya Manggarai. Lebih dari itu semua adalah dampak persaudaraan dan persatuan bagi umat," jelas Romo Martin Cen.

Festival religi Katolik di Labuan BajoFestival Golokoe, festival religi Katolik di Labuan Bajo Foto: (dok. BPOLBF)

Jelang gelaran Festival Golokoe 2023, Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina menyampaikan dukungan atas penyelenggaraan event tahunan ini. Menurut Shana, Festival Golo Koe ini merupakan cerminan dari pariwisata inklusif.

"Kami melihat bahwa Festival Golo Koe merupakan jejaring pertemuan dan kolaborasi antara komunitas, yang mana ini merupakan kekuatan utama dalam konsep pariwisata inklusif yang muncul dari akar rumput. Pariwisata Labuan Bajo menjadi jiwa semua elemen, stakeholder, dan masyarakat, dimana semua berpartisipasi aktif dan mengambil bagian untuk tujuan bersama yang lebih besar," kata Shana.

"Festival Golo Koe juga sebagai simbol toleransi dan keberagaman Labuan Bajo sebagai pintu pariwisata NTT. Event ini juga menunjukkan potensi kebudayaan khas, produk lokal, dan menghubungkan rantai pariwisata yang dinikmati manfaatnya sampai ke pelosok," imbuh Shana.

Beberapa agenda besar dalam Festival ini yaitu Festival Parade Etnik dan Tarian Kolosal Tiba Meka, Konser Musik, Pentas Seni Nuca Lale, Pameran Ekraf, Kegiatan Sosial Karitatif, Ziarah dan Ibadat, Prosesi Akbar dan Ekaristi Agung Maria Assumpta Nusantara.




(wsw/wsw)

Hide Ads