Beberapa tahun lalu, warga Sukabumi dibuat gempar dengan penampakan bangkai kapal misterius yang tertangkap citra satelit Google Maps. Bagaimana kisahnya?
Citra satelit dari Google Maps sempat memperlihatkan sebuah kapal berukuran besar yang terlihat seperti karam di dasar lautan. Hari itu, Sabtu 20 Juni 2020 pagi, unggahan salah seorang warganet bernama Akbar Alfiana N dibanjiri beragam komentar.
Di antara sekian banyak tanggapan, saat itu tidak ditemukan satupun komentar yang bisa menjelaskan benda berbentuk kapal karam tersebut. detikcom mencoba menelusuri kebenaran informasi tersebut dengan membuka aplikasi Google Maps.
Kami mengetik kata kunci 'Pantai Cibangban' ketika menggunakan tampilan dasar peta tersebut. Tidak terlihat gambar yang dimaksud. Namun, saat pengaturan Google Maps diubah ke citra satelit, barulah terlihat penampakan benda 'kapal karam'.
Ketika gambar diperbesar, benda itu memang mirip kapal. Gambarnya jelas seolah benda tersebut berada di dasar laut. Area citra satelit ini berada di kawasan pesisir Pantai Cibangban, Karang Aji dan Karang Hawu, yang satu kawasan di Teluk Palabuhanratu, Sukabumi.
Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Sukabumi yang saat itu dijabat Ujang SB mengaku kaget dengan adanya citra satelit yang menangkap bentuk yang memang mirip kapal karam.
"Bentuknya mirip kapal karam, tapi sampai saat ini, baik dari nelayan maupun sepengetahuan saya, belum ada laporan baik itu kapal di dasar laut yang karam atau kapal baru yang seperti itu," ucapnya.
Melihat kondisinya, Ujang menduga kapal itu berukuran cukup besar. "Kondisinya cukup besar, kalau memang pernah melintas pasti ada laporan ke kami dari nelayan. Namun sampai sejauh ini belum ada," kata Ujang.
Sementara itu, keriuhan di media sosial itu juga menjalar ke warga setempat, Jaka, warga Cisolok Sukabumi membenarkan soal area adanya benda mirip kapal karam di Pantai Cibangban yang terekam citra satelit Google Maps. Menurutnya saat itu, benda mirip kapal karam itu diduga badong.
Menurut pria yang hobi mancing tersebut, di lokasi tersebut memang dikenal dengan spot mancing. Bahkan sejak 2017, ia sengaja memasang penanda di lokasi itu di aplikasi Google Maps miliknya agar memudahkan pemancing untuk menuju lokasi.
"Anehnya pada tahun 2017 itu tidak ada penampakan kapal itu. Saya memasang tanda itu hanya berdasarkan petunjuk para sesepuh atau orang tua dulu yang berprofesi sebagai nelayan. Tanda itu saya buat karena memang banyak ikan di situ," kata Jaka, Sabtu (20/6/2020).
Jaka menduga pada tahun 2017 benda itu masih tertutup pasir hingga tidak terlihat jelas di satelit. Ia juga mengaku kaget saat tiba-tiba muncul dan heboh pada 2020 ini.
"Saya dulu hanya berdasarkan cerita, benda itu disebutnya badong atau rumpon yang berasal dari kapal zaman dulu yang karam. Kalau rumpon kan buatan, kalau badong ya tempat kumpul ikan. Berfungsi mirip rumpon, tapi terbentuk dari kapal karam," kata Jaka.
Tanda yang dibuat Jaka memang berdekatan dengan posisi benda berbentuk mirip kapal karam yang terekam peta digital Google. Ada tiga tanda dibuat Jaka, masing-masing ia berikan nama 'Rumpon Plan 11' dan 'Cikembang'.
"Jarak paling dekat memang di Pantai Cikembang, sekitar 1,5 kilometer dengan waktu perjalanan menuju lokasi sekitar 15 - 20 menit menggunakan perahu. Tanda itu sengaja saya buat ketika bersama beberapa tamu pemancing ke lokasi tahun 2017. Spot ideal memancing, karena banyak ikan," tutur Jaka.
"Saya yang simpan spot lokasi sekarang bocor, disembunyi-sembunyi, eh malah ketahuan. Itu spot rahasia pemancing, lokasi terdekat dari Pantai Cikembang, jaraknya kurang dari 2 kilometer," ujar Jaka seraya terkekeh.
Meskipun begitu, Jaka berharap ada tim peneliti yang memeriksa kapal tersebut. "Saya juga penasaran, seperti apa bentuknya. Kalau bicara kedalaman mungkin ada diantara 50 sampai 100 meter di dasar laut. Untuk panjang kemungkinan ada 100 meteran," ujar Jaka.
Selanjutnya: Polisi-TNI Turun Mengecek ke Lokasi
Simak Video "Video: Wujud Bangkai Kapal di Barcelona yang Tenggelam 500 Tahun Lalu"
(wsw/wsw)