Sampah di Nusa Penida disorot oleh media asing karena ada bule yang merasa jijik saat akan terjun snorkeling. Lokasinya berada di spot manta Nusa Penida.
Kadispar Bali Tjok Bagus Pemayun menjelaskan soal sumber sampah yang mengambang di perairan Nusa Penida. Kata dia ada dua faktor penyebab berkumpulnya sampah di sana.
"Betul apa yang ditanyakan tadi. Itu penyebabnya ada dua, pertama arus laut dan akibat musim hujan," kata dia dalam acara temu wartawan mingguan, Senin (14/8/2023).
"Arus laut bisa membawa sampah ke tempat lain termasuk ke pantai-pantai di sekitar Bali. Sampah ini bisa berasal dari sungai di daerah lain, sampailah di Pantai Kuta dan juga berasal dari mana-mana," urai dia.
"Berikut juga berasal dari musim hujan. Akibat dari musim hujan sampah yang ada di sungai akan terbawa ke laut," terang dia menambahkan.
Selain itu, Pemprov Bali dikatakan sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menangani sampah plastik. Mereka memiliki dua peraturan yang mengatur itu namun belum bisa menyentuh peredaran sampah plastik di pasar tradisional.
"Kami di Bali, pemerintah memliliki peraturan gubernur, ada dua. Ada peraturan gubernur tahun 2018 tentang pembatasan timbunan sampah, plastik sekali pakai, hal ini sudah mampu meminimalisir sampah plastik yang ada di Bali," ujar Tjok Bagus.
"Khususnya untuk pasar modern sudah kami awasi dan tidak ada lagi menggunakan sampah plastik. Sedang pasar tradisional PR bagi kami belum optimal kami monitoring," imbuh dia.
"Ada pergub tahun 2019 tentang pengelolaan sampah berbasis sumber. Ini mencegah penyebaran sampah di tempat-tempat yang tidak diinginkan karena sampah sudah dikelola dari sumber. Jadi ada contoh "desaku bersih tanpa mengotori desa yang lain"," urai dia.
Tak berhenti di situ, Pemprov Bali bahkan sudah menggalakkan pemilahan sampah plastik mulai dari kamar-kamar hotel. Tujuannya sama yakni mengelola sampah agar lebih efisien.
"Di hotel-hotel kami sudah melakukan kurasi kepada hotel bintang 3-5 bagaimana komitmennya mengelola sampah berbasis sumber. Sumbernya dari kamar, sampah di kamarnya dipisahkan antara organik dan non organik," tegas Tjok Bagus.
Bule jijik dengan sampah di Nusa Penida
Sebelumnya, dilansir dari Mirror, seorang turis bernama Sara Walsh liburan bersama adik laki-lakinya Shane Walsh di Bali. Tergiur dengan keindahan Nusa Penida, mereka memutuskan untuk ikut tur ke sana.
Turis ada Massachusetts, AS ini diajak snorkeling di spot Manta Rays sebagai pemberhentian pertama. Sara tentu senang, dia sudah membayangkan bahwa air lautnya indah seperti yang dilihat di media sosial.
Bagai segmen 'Instagram VS Reality', hati Sara kecewa dengan apa yang dilihatnya. Bukan air yang jernih apalagi Manta Rays, Sara malah snorkeling dengan sampah-sampah plastik.
Simak Video "Video: Kala Alun-alun Bogota Jadi Lautan Botol Plastik"
(msl/wsw)