Pulau Pantara merupakan pulau kecil di Kepulauan Seribu. Pulau ini memiliki cukup banyak pohon tetapi seperti tidak ada nyamuk di sana.
Pulau Pantara terbagi menjadi dua, yakni pulau Pantara Barat dan Pantara Timur. detikTravel berkesempatan berkunjung ke Pulau Pantara Timur yang merupakan pulau resort dan yang akrab disebut sebagai Pulau Pantara.
Pulau ini berjarak sekitar 2 jam dari Jakarta, dapat ditempuh dengan kapal maupun helikopter, lantaran tempat ini memiliki helipad, yakni lapangan untuk helikopter mendarat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pulau Pantara memiliki cukup banyak pohon di dalamnya, meliputi pohon kelapa, pohon ketapang, pohon kayu putih, hingga bakau. Suasana di dalam pulau mirip seperti pemukiman penduduk tradisional di sekitar Jawa, terdapat juga aneka tumbuhan serta semak yang ikut tumbuh.
Jika biasanya tempat yang memiliki banyak tumbuh-tumbuhan menjadi tempat kawanan nyamuk, hal itu tidak terjadi di sini.
Selama tinggal di sana dua hari satu malam, kami tidak merasakan atau menemui nyamuk yang menempel pada kulit. Baik itu pagi hingga malam hari.
Penasaran dengan hal itu, pada malam hari kami memutuskan untuk melakukan aktivitas di luar ruangan. Kami berada di area lobi terbuka hingga sekitar 23.00 WIB, namun nyamuk juga tak terlihat satu pun. Akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke area kamar melewati jalan yang terdapat banyak pepohonan, namun nyamuk juga tidak mengikuti.
Menurut Tour Guide Hans Sholehan, yang kerap membawa tamu ke beberapa pulau di Kepulauan Seribu, hal ini tidak terjadi di seluruh Pulau Seribu. Bahkan, menurutnya ada pulau yang menjadi habitat banyak nyamuk.
"Nggak ada nyamuk, aman kalo Pantara. Di hutannya juga nggak ada. (Pulau lain) nyamuk ada sih. Di Pulau Bidadari yang hutannya banyak nyamuk," kata dia.
Rupanya, pulau ini tidak bebas dari nyamuk begitu saja. Melainkan, ada sejumlah upaya yang dilakukan oleh pengelola pulau resort ini.
"Kami menyiasati agar di pulau nyamuknya jadi minim, dengan cara selalu membersihkan lingkungannya. Selain itu pohon yang menutupi sinar matahari untuk masuk, dahannya kita triming sedikit-sedikit agar nyamuk tidak bersarang di tempat yang gelap. Hingga melakukan fogging nyamuk dengan mesin fogging," kata front office staff Pulau Pantara, Dwi Rochadi, kepada detikTravel, Kamis (17/8/2023).
Selain itu, sampah juga ia nilai sebagai penyebab datangnya nyamuk. Sehingga itu menjadi perhatian bagi pihak pengelola.
"Setiap hari membersihkan lingkungan keliling mutar pulau dengan menyapu daun-daun yang rontok. Dan tidak lupa sampah plastik atau non organik yang bisa menyimpan genangan air bila hujan, kami pisahkan, dimasukkan dengan karung lalu bila sudah terkumpul, nanti diambil oleh kapal dari Dinas Lingkungan Hidup Pulau Seribu," ujar dia.
(wkn/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!