Gubernur Bali Wayan Koster menyebut beberapa nama khas Bali seperti Ketut, Nyoman, Komang terancam punah. Program pemerintah sebelum menjadi penyebabnya.
"Sudah langka, nama Ketut terancam punah," kata Koster saat acara Penyerahan Hadiah Lomba Esai Film Jayaprana di DPRD Provinsi Bali, Senin (14/8/2023).
Koster menyebut penyebab nama-nama tersebut hampir punah gara-gara banyak warga Bali ikut program Keluarga Berencana (KB).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini gara-gara (program) KB dua anak, laki perempuan sama saja diberlakukan waktu zamannya Orde Baru, kita jadi korban nama Ketut Nyoman hampir hilang," bebernya dalam acara yang dihadiri ratusan siswa-siswi menengah ke atas dari beberapa sekolah di Denpasar.
Ya, orang tua di Bali memberi nama anak-anak mereka berdasarkan urutan kelahiran. Nama untuk anak sulung adalah "Wayan", lalu anak kedua adalah "Made", kemudian anak ketiga adalah "Nyoman", dan anak yang keempat adalah "Ketut".
Nama-nama itu bisa digunakan baik pria maupun wanita. Untuk nama anak kelima nama yang diberikan kembali ke penyebutan nama anak pertama, yaitu Wayan dan seterusnya. Orang Bali hanya menggunakan nama untuk urutan anak, tidak ada nama keluarga atau marga.
Koster menjabarkan nama Bali yang juga terancam punah ada Nyoman dan Komang. Yakni hanya sebanyak 18 persen. Ia pun meminta siswa Bali meneruskan keturunan hingga empat anak.
"Nanti kalau sudah menikah kalau bisa punya empat anak, akan diberi insentif yang namanya Ketut dan Nyoman," kata Koster.
Sebelumnya, Koster menyampaikan data terkait nama Ketut yang tercatat hanya sebanyak 37 ribu orang atau 6 persen. Diikuti terendah kedua Komang dan Nyoman sebanyak 109 ribu orang atau 18 persen.
Kemudian, nama Putu, Wayan, Gede, sebanyak 233 ribu orang atau 39 persen. Dan nama Made, Kadek, Nengah, 215 ribu orang atau 36 persen.
"Hal ini merupakan jadi perhatian khusus yang sangat serius, bahwa kalau tidak dilakukan dengan upaya nyata, nama Ketut terancam punah. Ini lama-lama jadi barang langka," ujar Koster dalam peresmian Peraturan Daerah (Perda) Haluan Pembangunan 100 Tahun Bali Era Baru di Art Center, Denpasar, Jumat malam (28/7/2023).
______
Artikel selengkapnya baca di detikBali
(wkn/fem)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda