Selain menyampaikan pesan terakhir pada sahabatnya, korban pesawat jatuh di Malaysia, Sharipuddin Shaari (53) juga berpesan pada sang kakak: 'Aku akan pulang'.
Korban meninggal dunia dalam kecelakaan jet pribadi yang jatuh di jalanan Selangor, Malaysia itu mengucapkan pesan terakhir kepada sang Kakak sebelum insiden maut itu terjadi.
Kakak perempuan korban, Ramlah Shaari (56), menceritakan percakapan terakhirnya dengan sang adik. Dia mengatakan bahwa Sharipuddin berencana untuk kembali ke kampung halaman mereka di Arau, Perlis untuk mengunjungi ibu mereka, Hatun Bakar yang berusia 81 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebentar lagi Kak Chik, aku akan pulang," ujar Ramlah menirukan ucapan adiknya.
Tak kuasa menahan air mata, Ramlah mengatakan bahwa terakhir kali Sharipuddin berbicara dengannya adalah dua pekan yang lalu.
"Dua minggu yang lalu saya meneleponnya dan mengatakan bahwa ibu kami merindukan dia, tetapi dia menjawab bahwa dia tidak punya waktu untuk pulang. Kami mengharapkan mereka (Sharipuddin dan keluarganya) untuk kembali selama liburan sekolah yang akan datang," katanya saat ditemui di lokasi Departemen Forensik Rumah Sakit Tengku Ampuan Rahimah (HTAR), mengutip Malay Mail.
Ramlah mengatakan bahwa Sharipuddin, anak ketiga dari empat bersaudara, sangat dekat dengan ibunya karena mereka tinggal di rumah yang sama di Kampung Rani Estate, Arau, sebelum ia pindah ke Sepang, Selangor.
Dia mengatakan bahwa adik laki-lakinya tersebut yang merupakan seorang pensiunan perwira angkatan darat pindah ke Sepang bersama istri dan dua anaknya yang berusia 16 dan 8 tahun.
"Kami mendapat kabar tentang kejadian ini saat Magrib kemarin dan kami tidak memberi tahu ibu kami karena dia memiliki penyakit jantung," ucap Ramlah.
"Kami semua meninggalkan Arau lebih awal hari ini dan baru ketika kami tiba di Klang sekitar pukul 2 siang, kami memberi tahu ibu saya tentang kejadian tersebut, dia sangat sedih karena dia sangat merindukan Sharipuddin," lanjut dia.
Ramlah mengatakan adiknya adalah seorang pekerja keras dan sangat disukai, karena sering membantu mereka yang membutuhkan.
Ia mengatakan pihak keluarga masih mendiskusikan proses pemakaman Sharipuddin setelah proses visum selesai.
Sang Sepupu Merasakan Duka Mendalam
Sepupu Sharipuddin, Maznah Abdullah (68) mengatakan bahwa dia terakhir kali bertemu dengan almarhum sekitar lima bulan yang lalu ketika dia kembali untuk merayakan Idulfitri bersama keluarganya di Kampung Rani Estate.
Maznah mengatakan bahwa Sharipuddin adalah seorang pekerja keras yang memiliki dua orang anak, yaitu Muhammad Sharul dan Nur Izzara Arissya.
"Kami sekeluarga mendapat kabar duka ini sekitar pukul 8 malam pada hari kejadian. Hati saya terus terasa sakit, dia sangat dekat dengan keluarga," katanya.
Pesawat Beechcraft Model 390 yang dinaiki Sharipuddin dan korban lainnya jatuh di jalanan Kota Elmina yang tak jauh dari Shah Alam, Negara Bagian Selangor, Malaysia pada Kamis (17/8). Insiden pesawat jatuh itu menewaskan 10 orang.
Kementerian Perhubungan Malaysia menyatakan pihak berwenang tengah menyelidiki penyebab kecelakaan pesawat. Mereka juga meminta semua jet Beechcraft Model 390 untuk diselidiki.
------
Artikel ini telah tayang di CNN Indonesia.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol