Sebuah toko games bekas di Jepang memasang papan imbauan untuk turis asing yang mampir ke tokonya. Mereka ingin turis yang datang berprilaku sopan.
Dilansir dari Stuff, Rabu (23/8/2023) toko ini menuliskan dalam bahasa Inggris dengan judul 'permintaan untuk pelanggan asing'.
"Kami sangat resah dengan banyaknya pelanggaran tata krama yang dilakukan orang asing," demikian bunyi tulisan di papan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah perilaku buruk," tambahnya. Kemudian, mereka merinci contoh prilaku tidak baik dari turis asing yang datang ke tempat mereka.
Imbauan ini ditujukan kepada wisatawan yang mengambil barang dan mengembalikannya ke tempat yang salah, membuka kemasan sebelum membeli barang, membawa makanan dan minuman ke dalam toko, dan membuang sampah sembarangan di dalam toko.
Toko tersebut juga mengingatkan pelanggan bahwa sebagian besar staf tidak berbicara bahasa Inggris.
"Mohon persiapkan gambar apa yang Anda cari atau berusahalah untuk berbicara bahasa Jepang," demikian bunyi tulisan di papan.
Saat dibagikan ke Facebook, banyak komentar yang mendukung imbauan yang dibuat oleh pemilik toko tersebut. Mereka setuju dengan batasan yang diberikan toko demi kenyamanan bersama.
Ini bukanlah toko pertama yang menyoroti etika turis asing saat liburan ke Jepang. Sebelumnya sebuah toserba menempelkan tulisan untuk turis di etalase roti.
Namun tulisan ini dalam bahasa Jepang dan menjadi pro kontra. Adapun tujuan dari tulisan ini meminta turis jangan menunjuk ke arah roti dan mengucapkan "kore (ini)". Melainkan mereka meminta dengan kalimat yang lebih sopan "Nikuman kudasai" (bolehkah saya minta tolong, roti kukus?).
Mungkin maksud dari toko ini mempermudah turis, namun bersifat diskriminatif. Karena bertuliskan dalam bahasa Jepang, tentu makin mempersulit karena tidak semua orang bisa membaca hiragana atau huruf kanji pada bahasa Jepang.
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan