Bangunan bersejarah Omah Indische di Kotagede, Jogja terkenal dengan julukan Rumah Pocong Sumi. Siapa sosok Sumi yang menebar teror di rumah itu?
Omah Indische adalah bangunan peninggalan zaman Belanda yang dulunya merupakan kediaman Menteri Agama (Menag) pertama Indonesia, Mohammad Rasjidi. Seiring waktu, rumah berarsitektur gaya Eropa itu dikenal masyarakat sebagai Rumah Pocong Sumi yang menyeramkan.
Julukan ini dilatarbelakangi oleh mitos kemunculan sosok Pocong Sumi yang kerap muncul untuk menakut-nakuti warga yang melintas di jalan depan rumah tersebut. Mitos ini semakin dikenal masyarakat usai sebuah stasiun televisi (TV) dan Youtuber membuat konten bertema mistis di rumah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penjaga Omah Indische, Nono menceritakan julukan Rumah Pocong Sumi yang melekat pada Omah Indische berawal dari salah satu stasiun TV swasta yang mengadakan tiga acara bertema mistis. Kru TV mengaku disambut oleh makhluk astral bernama Mbah Sumi yang cukup agresif.
"Belum dimulai pun, baru introducing, baru datang ke sini, yang namanya Mbah Sumi njemput (kru TV) duluan. Beliau (Mbah Sumi) yang paling agresif. Kemudian stasiun TV itu diam-diam menamakan seperti itu (Rumah Pocong Sumi)," jelas Nono beberapa waktu lalu.
"Setelah itu, rumah ini dikasih Google Maps. Jadi setiap hari yang datang banyak banget buat bikin konten seperti itu," lanjutnya.
Menurut Nono, ada seorang YouTuber yang menjelaskan siapa saja sosok makhluk astral di Rumah Pocong Sumi. Selain sosok Mbah Sumi, terdapat sosok Noni Belanda dan sosok-sosok lainnya yang menjadikan rumah tersebut sebagai basecamp.
Saat berita ini ditulis, Nono menjelaskan bahwa ia telah melarang dan tidak lagi menerima segala bentuk perekaman yang dilakukan oleh stasiun TV maupun pembuat konten. Selain karena dianggap mengganggu oleh penunggu rumah itu, Nono juga kewalahan dalam menghadapi kru TV maupun konten kreator yang banyak di antaranya berperilaku merusak dan semena-mena.
Sejarah Omah Indische
Nono melanjutkan, rumah dengan luas 2.000 meter persegi ini kemudian diberi nama Omah Indische. Titel ini disematkan oleh Bupati Bantul setelah meresmikan Desa Jagalan sebagai desa wisata. Diketahui, Kotagede berada di dua wilayah administrasi, Kota Jogja dan Kabupaten Bantul.
Sejak saat itu, Omah Indische menjadi magnet wisatawan dari berbagai daerah di luar Jogja seperti Jakarta, Surabaya, dan lain-lain. Padahal, daya tarik Kotagede yang dipromosikan oleh Bupati Bantul adalah posisi Kotagede sebagai peninggalan Kerajaan Mataram.
"Pokoknya yang pertama kali dikunjungi Omah Indische dulu. Karena sudah beredar seperti itu (julukan Rumah Pocong Sumi). Penasaran banget, tapi ya ngapunten di sini tergantung niate," jelas Nono.
Nono menyayangkan para pengunjung yang datang ke Omah Indische hanya untuk mencari pembuktian mengenai mitos dan kemistisan rumah tersebut. Padahal, rumah tersebut memiliki sejarah yang menjadi salah satu warisan zaman Belanda berbentuk bangunan yang dimiliki Kotagede.
Hal serupa disampaikan oleh Budayawan Kotagede, Achmad Charris Zubair. Ia prihatin dengan julukan 'Rumah Pocong Sumi' karena sejatinya rumah tersebut merupakan bangunan bersejarah yang menjadi bukti keragaman budaya di Kotagede.
"Saya ndak terima itu rumah dijadikan seperti itu. Lha wong itu rumah bersejarah punyanya Pak Rasjidi, Menteri Agama pertama, anak Pak Atmosudigdo. Kok dijadiin horor," kata Zubair, Jumat (4/8/2023).
Saat ini, label 'Rumah Pocong Sumi' di Google Maps telah dihapus dan digantikan dengan label baru bertajuk 'Omah Kuno Pos Malang', yang berarti rumah di dekat poskamling yang 'malang' di tengah jalan.
------
Artikel ini telah naik di detikJogja.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Skandal 'Miss Golf' Gemparkan Thailand, Biksu-biksu Diperas Pakai Video Seks
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit