Banyak anak-anak lebih tahu lagu luar negeri dibanding lagu daerah dewasa kini, oleh karenanya Museum Musik Indonesia (MMI) jalankan beberapa program pengenalan.
Ketua MMI Ratna Sakti Wulandari mengatakan, salah satu upaya yang telah dilakukan untuk membumikan lagu daerah ke anak-anak adalah dengan menggelar lomba menyanyi. Dalam pelaksanaannya antusias anak-anak pun cukup tinggi.
"Ada 84 peserta yang mengikuti kompetisi dari berbagai sekolah tingkat SD-SMP pada tanggal 20 sampai 21 Agustus dan berakhir final tanggal 25 Agustus kemarin. Ini salah satu cara kita membumikan lagu daerah ke anak-anak," ujar Ratna, Minggu (27/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ke depan kita ingin kerja sama dengan Disdikbud Kota Malang untuk lebih membumikan lagu-lagu daerah. Karena melihat respons anak-anak dalam lomba ini baik mungkin ke depan bisa ditingkatkan lagi," sambungnya.
Baca juga: 5 Aturan Gila di Korea Utara |
Selain itu, MMI juga memiliki rencana untuk melakukan roadshow ke sekolah-sekolah guna membumikan lagu-lagu daerah ke anak-anak. Rencana ini nantinya bakal dikomunikasikan terlebih dahulu dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang.
"InsyaAllah ke depan akan kita laksanakan (roadshow), kita akan bicarakan lagi dengan dinas. Poin-poin yang akan dikerjasamakan nanti kita berharap lagu daerah ini masuk lagi di kurikulum sebagai muatan lokal," terang Ratna.
"Sekarang kan ada kurikulum merdeka belajar. Mungkin kita berharap lagu-lagu terutama seni musik bisa masuk di muatan lokal," sambungnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, MMI melakukan survei kepada 400 anak di sekitar Museum Brawijaya dan Perpustakaan Umum Kota Malang. Survei ini dilakukan 3 minggu lalu.
Hasilnya, dari 400 anak-anak di tingkat SD dan SMP, sekitar 360 atau 90 persennya tidak tahu lagu daerah. Mereka malah lebih hafal dengan lagu asmara atau lagu-lagu K-Pop, hingga lagu berbahasa Inggris.
__________
Artikel ini telah tayang di detikJatim
(wkn/wkn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan