Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti terbakar hebat sejak 9 hari lalu. Warga Bandung malah penasaran dan menjadikan tempat itu sebagai wisata dadakan.
Nandita turun dari motor bersama anak dan ibunya yang usianya lebih tua. Ia parkir tepat di depan gerbang masuk TPA Sarimukti, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Minggu (27/8/2023) siang.
Mereka sengaja ingin melihat peristiwa kebakaran dan pemadaman yang terus berlangsung sejak sembilan hari belakangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nandita penasaran sampai akhirnya memilih datang agar bisa melihat dengan mata kepalnya sendiri. Sebab sepekan belakangan, ia hanya dijejali informasi dari media sosial dan berita di televisi soal kebakaran TPA Sarimukti.
"Iya sengaja datang ke sini, bawa anak sama mamah (ibunya). Ingin lihat langsung saja, nggak apa-apa juga kan kalau penasaran," kata Nandita saat berbincang dengan Tim detikJabar.
Wanita 33 tahun itu ingin melihat bagaimana pekatnya asap dari kebakaran TPA Sarimukti. Ia sendiri baru bisa datang ke TPA Sarimukti untuk wisata dadakan bersama keluarganya pada akhir pekan saat libur bekerja.
"Baru bisa hari ini, soalnya kalau hari biasa kerja, jualan di Pusdikif Cipatat. Jadi mumpung libur, terus penasaran sama yang lagi viral, jadi ajak anak ke TPA (Sarimukti)," ucap Nandita.
Sementara sang anak yang masih berusia 4 tahun, ternyata ingin melihat ekskavator dan buldozer di TPA Sarimukti. Sebab layaknya bocah laki-laki, menyukai sesuatu yang berbau otomotif.
"Kalau anak suka sama beko (ekskavator) dan buldozer juga, makanya tadi senang banget dibawa ke sini. Terus kebetulan ada helikopter lewat, soalnya kan jarang banget di Cipatat bisa lihat helikopter," kata Nandita.
Dari pandangan matanya, ia tak menyangka area kebakaran begitu luas. Asap membumbung tinggi memutih di langit serupa awan bergerak ke arah barat menyentuh permukiman warga. Sebab rumahnya yang berjarak sekitar tujuh kilometer dari lokasi kejadian juga terdampak asap kebakaran.
"Ya kerasa juga ada asapnya, soalnya baunya kan beda. Eungap kalau kata orang sunda mah. Cuma tipis-tipis, ternyata kalau di sini parah banget asapnya. Harus pakai masker, terus asapnya bikin perih mata," ucap Nandita.
Beruntung, ia tak merasakan dampak lain seperti terlambatnya pengangkutan sampah yang dirasakan mayoritas warga Bandung Raya. Sebab ia, terbiasa membakar sampah di halaman rumahnya.
![]() |
"Kalau saya buang sampah di halaman rumah, terus dibakar. Ya mirip-mirip asapnya seperti di sini, tapi kalau hanya dibakar di halaman asapnya kan nggak masuk rumah, terus cepat padamnya. Jadi nggak mengganggu," kata Nandita.
Tak cuma Nandita saja, kebakaran TPA Sarimukti seolah-olah menjadi magnet bagi masyarakat. Sekelompok emak-emak yang diketahui baru pulang menghadiri pesta pernikahan, juga nampak berdiri di belakang garis pembatas ke area kebakaran TPA Sarimukti.
"Penasaran saja ingin lihat, kebetulan habis ada nikahan di Cipatat. Lewat sini, jadi sengaja berhenti dulu lihat kebakarannya," kata salah seorang emak-emak dari rombongan tersebut.
9 Hari Sudah Api Itu Menyala
Sementara itu, kebakaran yang melanda gunungan sampah di TPA Sarimukti, di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) belum padam sepenuhnya setelah sembilan hari berlalu. Upaya pemadaman masih terus dilakukan dengan penyemprotan air ke titik api baik dari darat maupun dari udara oleh helikopter water bombing milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Titik api masih ada, ditambah pekatnya asap putih yang belum juga sirna. Ada pola yang berubah, dimana helikopter water bombing memadamkan api selama tujuh jam sehari dimulai pada pukul 8 pagi. Setelah itu giliran petugas pemadam kebakaran yang beraksi berusaha menjinakkan api.
"Sampai hari ini masih ada titik api kecil, asap juga masih ada. Tapi pemadaman terus berjalan, dibantu oleh BNPB untuk memadamkan titik api itu," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat, Prima Mayaningtyas saat ditemui di TPA Sarimukti, Minggu (27/8/2023).
Prima mengatakan penutupan sementara pelayanan di TPA Sarimukti bakal lebih lama mengingat belum ada kepastian kapan kebakaran di lokasi tersebut bisa padam sepenuhnya.
"Rencananya pelayanan akan dipindahkan dulu ke zona darurat, tapi itu juga masih belum difungsikan sebelum keamanannya terjamin," ucap Prima.
Sementara itu, petugas lapangan BPBD Bandung Barat, Rudi Wibiksana mengatakan titik api yang membakar gunungan sampah TPA Sarimukti sampai saat ini berada di bawah tumpukan sampah.
"Kesulitannya itu, jadi di atas sudah padam tapi di bawah masih menyala. Cuma kalau terus ditiup angin, namun api di bawah tumpukan sampah juga bisa membesar dan membakar sampah di atasnya. Terbukti dari siang ini, ada titik api di permukaan," ujar Rudi.
Penyemprotan titik api juga dilakukan dengan menggunakan bahan kimia yang dicampurkan ke air. Hal itu agar memperlambat rambatan api yang semuanya sudah mengering.
"Ada campuran bahan kimia dari TNI, yang dicampurkan ke air. Itu nanti disemprotkan oleh pemadam, sekarang fokus dulu ke helikopter water bombing," kata Rudi.
------
Artikel ini telah naik di detikJabar.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?
TNGR Blokir Pemandu Juliana Marins, Asosiasi Tur Bertindak