Filipina ingin menggaet turis dari Indonesia yang memiliki massa begitu besar. Kini mereka menjadikan Indonesia sebagai negara pertama dalam peluncuran wisata halal.
Head Office of Product & Market Develeopment-ASEAN, Gwendolyn Batoon, dalam temu wartawan mengungkapkan bahwa ia terkesima akan begitu banyaknya masjid yang ada di Jakarta. Sebagai traveler senior yang sudah 10 tahun di Jakarta, ia mengetahui betul apa yang akan digarap.
"Sudah 10 tahun di Jakarta dan Bali adalah favorit saya. Saya punya dua pengumuman penting. Pertama, kami memenangkan beberapa destinasi diving dan Indonesia adalah kompetitor utama," kata Gwen, Selasa (29/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di antara semua penghargaan, kami coba memperkenalkan wisata halal. Indonesia adalah negara pertama di ASEAN atas peluncuran brand Love The Philippines ini," imbuh dia.
Pada saat pandemi, Filipina dikatakan Gwen tidak diam begitu saja. Dalam masa yang cukup lama, sekitar 2-3 tahun, mereka menyusun benar-benar akan dunia pariwisata yang ramah muslim.
![]() |
"Kami mulai mengembangkan panduan wisata halal dan menerapkannya selama pandemi. 4,8 juta kunjungan telah ke Filipina dan semoga terus naik," ujar dia.
Diketahui, Filipina melalui Departemen Pariwisata sedang mengembangkan portofolio pariwisata halal dan menempatkannya pada daftar prioritas rencana nasional 2023-2028.
Mereka telah meluncurkan pedoman baru yang mengatur operasional dan pengakuan perusahaan akomodasi ramah muslim. Hingga April 2023, Departemen Pariwisata Filipina telah mencatat adanya 289 perusahaan akomodasi bersertifikat halal dan menyediakan insentif akreditasi untuk 50 restoran halal dan 172 restoran ramah muslim.
Tak hanya itu, ada pula fasilitas pendukung berupa peluncuran 10 rest area turis di seluruh negeri untuk layanan ramah muslim. Lokasinya dikatakan strategis dan memiliki aneka layanan standar turis dan terdapat pula pojok UMKM.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Ada Apa dengan Garuda Indonesia?