Turis asal Inggris mulai terdampar di berbagai belahan dunia. Masalah teknis yang dialami oleh bandara Inggris masih belum mengalami titik terang.
Dilansir dari Daily Mail pada Kamis (31/8), turis-turis asal Inggris terpaksa menggembel di Majorca, Spanyol. Ada dua hal yang menjadi masalah, cuaca buruk di Spanyol dan masalah teknis yang melanda semua bandara Inggris.
Layanan Lalu Lintas Udara Nasional Inggris mengalami 'masalah teknis' sampai membuat semua penerbangan terhenti. Dikutip dari New York Post, kepala lalu lintas udara mengatakan bahwa pesawat pertama akan terbang pada minggu depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa turis mengungkapkan rasa frustasi mereka di media sosial. Mereka tidak menemukan tempat tinggal dan harus terdampar di bandara.
"Aku harus menunggu hingga 36 jam untuk penerbangan kembali ke Inggris dan terpaksa tidur di lantai bandara. Aku membuat tempat tidur darurat dari kasur tiup kolam renang dan koper," kata seorang turis Inggris bernama Rusko.
Hal yang sama juga dialami oleh Jules (45) dari Kent, Inggris. Ia dan empat anggota keluarganya sedang melakukan perjalanan pulang ke Stansted setelah liburan dari Majorca.
![]() |
Mereka tiba di bandara Palma pada jam 9 malam. Penerbangan mereka berangkat pada pukul 23.40. Ia menyadari ada sesuatu yang tidak beres ketika melihat orang-orang duduk di lantai bandara.
Meski begitu, Jules dan keluarganya diminta untuk check in oleh petugas bandara. Setelah check in, ia baru sadar bahwa penerbangan mereka dibatalkan tanpa ada kepastian.
Sang ibu mencoba untuk mencari akomodasi untuk bermalam. Sayangnya, hal itu juga dilakukan oleh penumpang lain dan tak menemukan titik terang.
"Tidak ada hotel di sekitar bandara, hotel-hotel di resor terdekat telah penuh dan menaikkan harga. Belum lagi antrean tasi yang sangat lama, sampai 3 jam," jelasnya.
Agen perjalanan Jet2, tempat ia memesan tiket, meminta maaf atas kendala ini.
"Kami telah bekerja keras untuk mencarikan akomodasi Anda, namun kami tidak berhasil, karena situasi saat ini tidak ada kamar hotel yang tersedia.
Malam itu Bandara Palma mirip pengungsian. Semua calon penumpang tidur dengan alas seadanya dan di kelilingi oleh barang-barang mereka yang menumpuk.
Meski harus bermalam di sana, Jules mengaku beruntung. Karena ternyata penumpang lain sudah ada di sana dari hari sebelumnya.
Penerbangan mereka akhirnya dapat berangkat hari Senin pukul 12.30 waktu setempat.
(bnl/wsw)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!