Kebakaran di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru masih belum padam hingga membuat spot B-29 ditutup. Tak hanya itu, Gunung Arjuno pun ikut kebakaran.
Bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) kian meluas. Hingga saat ini terpantau 2 titik api.
Titik api yang terpantau tersebut diketahui berada di kawasan P 30 dan blok jantur. Semak belukar dan ilalang yang kering membuat api dengan cepat menjalar.
Bahkan api sudah mulai menjalar menuju kawasan wisata B-29 yang berada di desa Argosari kecamatan Senduro Lumajang. Akibatnya, Dinas Pariwisata Lumajang menutup kawasan wisata B 29.
"Kebakaran sudah menjalar dari arah P 30 dan Blok Jantur mengarah ke wisata B-29. Sehingga kami menutup sementara wisata B-29," ujar Kepala Dinas Pariwisata Yuli Harismawati kepada detikJatim Jumat (1/9/2023).
Penutupan kawasan wisata ini untuk mengantisipasi dampak kebakaran pada wisatawan. Selain itu, penutupan ini juga dilakukan untuk mempermudah petugas gabungan dalam memadamkan kebakaran hutan.
"Jadi penutupan kawasan wisata ini untuk menghindari adanya korban serta untuk memudahkan petugas gabungan dalam memadamkan kebakaran," ujar Yuli.
Hingga saat ini, petugas gabungan dari TNBTS, BPBD, TNI , Polri serta relawan hingga masih terus berupaya melakukan pemadaman kebakaran. Medan yang curam serta tiupan angin yang kencang membuat api sulit dijinakkan.
Gunung Arjuno kebakaran
Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di kawasan Gunung Arjuno sisi Pasuruan belum padam. Data menyebut, kebakaran ini justru meluas.
Karhutla di Gunung Arjuno terjadi sejak lima hari lalu. Kebakaran masuk wilayah Desa Tambaksari, Kecamatan Purwodadi, Pasuruan.
Kebakaran melanda kawasan Jawa Dwipa dan Cemorosewu. Kobaran api juga menjalar ke Sawahan Kesek dan Gumandar.
Hingga saat ini, kebakaran masih belum padam. Puluhan petugas dan relawan dari warga di sekitar lereng Arjuno terus melakukan pemadaman dengan cara manual yakni gebyok atau ranting pohon yang dipukulkan ke api. Pemadaman dilakukan bahkan saat malam hari.
Arah pergerakan api itu, mengikuti embusan angin yang berembus cukup kencang. Hal ini membuat upaya pemadaman tidak mudah, selain medan yang terjal.
"Upaya yang kita lakukan membuat sekat bakar agar tidak meluas. Kemudian kalau apinya sudah kecil, kita matikan. Medan sangat sulit dan alat yang seadanya menjadi kendala pemadaman," kata Wujud Lestari, salah satu relawan pemadaman, Jumat (1/9).
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan helikopter water bombing (WB) untuk upaya pemadaman karhutla (kebakaran hutan dan lahan) di Gunung Arjuno. Ini setelah kebakaran semakin meluas.
Baca artikel selengkapnya di detikJatim
Simak Video "Video: Alasan Pendakian Gunung Arjuno-Welirang Ditutup Mulai November"
(msl/msl)