Sekelompok turis Malaysia berbagi pengalaman mengerikan saat liburan ke Thailand. Mereka hampir diculik oleh supir taksi.
Dilansir dari Thaiger pada Sabtu (9/9/2023), Andrew Tong menceritakan pengalamannya di Thailand lewat Facebook. Mereka tiba di Bandara Internasional Don Mueng pada Selasa (5/9).
Tong dan keempat temannya memilih untuk memesan taksi dari aplikasi inDrive. Menurut GPS, mereka akan tiba di tujuan, Ascella Bangkok Hotel dalam 30 menit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu pukul 7 pagi, taksi yang datang berupa pick-up empat pintu. Dari luar mobil itu terlihat biasa saja, tanpa rasa curiga mereka naik dan koper diangkut ke belakang.
Namun perasaan gelisah muncul saat mereka berada di dalam mobil. Pertama, jendela mobil tidak bisa dibuka, kemudian si sopir sibuk berbicara di telepon.
Untungnya, Tong bisa bahasa Thailand. Dalam percakapan dengan orang di seberang telepon, si sopir hanya membahas kehadiran mereka. Tong mengatakan bahwa di supir memberitahu jumlah mereka, jenis kelamin dan hal-hal rinci lainnya.
Kecurigaan menngarahkan Tong untuk mengecek GPS si sopir. Ternyata GPS si sopir membawa mereka ke tempat lain dan membutuhkan waktu 50 menit.
Saat itu, si sopir menyadari bahwa Tong dan teman-temannya mulai sadar akan aksi penculikan itu.
"Saya pikir beberapa dari mereka bisa mengerti bahasa Thailand," kata sopir pada temannya di telepon.
Dengan perasaan campur aduk, Tong meminta si sopir untuk berhenti di pusat perbelanjaan terdekat. Namun ia menolak.
"Saya pikir mereka tahu," ujar si sopir berulang kali.
Si sopir yang sudah ketahuan mencoba menutupi aksinya. Mereka diperbolehkan untuk turun, tapi di SPBU.
Begitu kendaraan berhenti, kelima turis itu langsung ngibrit keluar. Mereka mengangkut barang dan lari dari sana. Anehnya, si sopir tidak meminta ongkos atau mengikuti mereka.
Pengalaman Tong mendapat banyak respon dari warga Thailand. Ada yang setuju dengan tindakan mereka, tak sedikit yang kontra.
"Pengemudi itu mungkin sedang berbicara dengan istrinya, temannya atau pusat dukungan aplikasi," kata warganet.
Namun Tong tetap merasa bahwa kejadian yang dialaminya sangat mengancam. Ia meminta turis untuk tetap awas dengan melacak keberadaan mereka secara terus-menerus dengan menggunakan GPS.
Baca juga: Hotel-hotel Ini Ajak Tamunya Wisata Tidur |
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan