Saat Penerbangan 90 Menit Berubah Jadi 'Siksaan' Selama 9 Jam

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Saat Penerbangan 90 Menit Berubah Jadi 'Siksaan' Selama 9 Jam

bonauli - detikTravel
Sabtu, 23 Sep 2023 12:20 WIB
Ilustrasi koper di bandara
Ilustrasi penerbangan delay (Getty Images/iStockphoto/Alexandr Baranov)
Jakarta -

Delay selalu jadi hal yang menyebalkan untuk penumpang pesawat. Pada penerbangan ini, delay terasa seperti siksaan neraka.

Dilansir dari New York Post pada Sabtu (23/9), Seorang penumpang bernama Vince Conley menceritakan pengalamannya terbang bersama American Airlines. Dia terbang dari Little Rock, Arkansas menuju Dallas, AS.

Masuk dalam penerbangan domestik, rute itu harusnya hanya memakan waktu 90 menit saja. Namun apa yang membuat penumpang tersiksa selama 9 jam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penerbangan 5085 itu dijadwalkan terbang pada pukul 16.30 waktu setempat. Pesawat terbang tanpa ada masalah.

Sekitar satu setengah jam setelah pesawat lepas landas, pesawat itu belum sampai landing juga. Conley mencoba untuk bertanya pada awak kabin.

ADVERTISEMENT

Ternyata pesawat telah dialihkan ke bandara kecil di Wichita Falls, Texas. Bakal ada badai besar yang lewat, mereka tidak diizinkan untuk melanjutkan perjalanan.

Pesawat mendarat pukul 18.45 waktu setempat, mereka diminta untuk tetap berada di pesawat karena badai terlalu besar dan disertai petir. Dengan sabar, mereka menghabiskan dua jam di dalam pesawat.

Beruntung, seluruh penumpang di penerbangan itu tidak ada yang nyebelin. 90 penumpang berusaha menjadi tim yang kompak.

"Ada satu keluarga yang memiliki anak berusia 2 tahun dan 3,5 tahun. Anak-anak itu bersikap sangat baik, semua orang memuji orang tuanya," ucap Conley.

Penantian dua jam berubah jadi 5 jam. Situasi semakin sulit, penumpang mulai terasa tersiksa. Namun, seisi penumpang pesawat lagi-lagi mencoba bersikap positif selama menunggu.

Akhirnya, pesawat diizinkan untuk lepas landas. Sayangnya, rasa bahagia itu kembali dibuat pupus. Sekitar jam 9 malam, lampu di landasan pacu padam karena badai.

Seluruh penumpangn dan awak kabin termpaksa turun dari bandara itu. Lalu datanglah 'keajaiban'.

"Saat saya masuk ke terminal, salah satu orang pertama yang turun membeli snack dari mesin penjual otomatis, kira-kira setengah dari isi mesin banyaknya. Ia kemudian membagikan keripik dan makanan itu untuk semua orang," ungkapnya.

Conley pun pergi ke mesin otomatis lain untuk membeli minuman. Tapi lagi-lagi seorang penumpang dermawan membelikanya untuk semua orang.

Setengah jam berlalu, seorang penumpang wanita dari penerbangan itu berdiri dan sibuk mondar-mandir. Berbicara lewat telepon, wanita itu hanya sibuk berkata 'Ya, ya!'.

Pada saat itulah, mereka semua melihat seorang sopir pesan antar Papa Johns di luar pintu kaca bandara dengan membawa 20 bungkus pizza. Rupanya wanita ini mentraktir seluruh penumpang, awak dan staf bandara.

Seisi bandara terharu, kebaikan hati wanita ini menghangatkan hari yang begitu panjang. Mereka baru bisa terbang pada tengah malam dan tiba di Dallas pukul 01.30 dini hari.

"Saya sampai di rumah sekitar jam 2.30 pagi. Itu adalah hari yang sangat panjang, namun penuh kebaikan," pungkasnya.




(bnl/bnl)

Hide Ads