LRT sebagai salah satu moda transportasi modern membuat warga antusias menjajalnya.Tak terkecuali bagi emak-emak, yang bukan hanya menjadikan LRT spot hangout baru.
Warga antusias menjajal Light Rail Transit (LRT), khususnya bagi warga sekitar Jabodebek (Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi) setelah resmi dioperasikan.
Kereta ini berjalan pada sebuah perlintasan di ketinggian dan berjalan tanpa masinis yang mengendalikan secara manual. Selain itu, moda transportasi ini juga memiliki desain yang futuristik dan juga modern, sehingga banyak yang memanfaatkannya untuk foto-foto, termasuk bagi ibu-ibu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikTravel berkesempatan beberapa kali menaiki LRT, baik untuk berangkat kerja maupun untuk kembali ke rumah. Kami kerap menjumpai emak-emak yang antusias dan memanfaatkan LRT bukan hanya sebagai moda transportasi, tetapi menjadi wahana berburu foto layaknya tempat wisata.
Misalnya saat detikTravel menggunakan LRT dari Stasiun Jatimulya menuju Stasiun Pancoran pada Selasa (19/9/2023) sekitar pukul 9.40 WIB. Pada jam tersebut, terlihat sejumlah rombongan ibu-ibu di dalam LRT.
Salah satu penumpang rutin LRT, Laras, yang merupakan pekerja muda, juga kerap menjumpai rombongan emak-emak dengan dresscode tertentu dan mengambil foto grup berkali-kali.
"Biasanya jam segini udah nggak terlalu ramai sih.Tapi paling ramai sama ibu-ibu aja pada foto-foto. Biasa mereka pada nyobain LRT," ujarnya saat diwawancarai detikTravel.
Penasaran dengan fenomena tersebut, kami mencoba menanyai penumpang ibu-ibu yang berada di LRT. Penumpang, Sita, bilang mereka ibu-ibu yang tinggal dalam satu kompleks. Mereka sengaja naik kereta LRT karena kepo. Dia bersama 10 orang temannya, sangat nyaman menikmati suasana sambil asyik berfoto-foto.
![]() |
Ia menyebut rombongannya hanya ingin menjajal LRT juga berburu foto di dalamnya, bahkan tidak memiliki tujuan spesifik ingin mengunjungi suatu destinasi.
"Buat jalan-jalan aja, sama pengalaman. Niatnya mau ke Dukuh Atas naik LRT terus balik lagi naik LRT. Khusus nyobain LRT aja. Mau lihat suasananya gimana. Kalau buat jalan-jalan pastinya sangat membantu," kata Sita kepada detikTravel.
Fenomena ibu-ibu berburu foto ini didukung pula oleh beberapa hal yang ada di dalam LRT dan tidak ada di moda transportasi lain. Misalnya kecepatan kereta yang tidak terlalu cepat, berbeda dengan MRT, sehingga lebih leluasa untuk bergerak. Atau penumpang yang relatif senggang di jam-jam tidak sibuk, berbeda dengan commuter line yang terkesan selalu padat.
Tak jarang, terlihat pula para petugas mengemban tugas ganda, yakni menjadi fotografer dadakan, karena dimintai tolong oleh penumpang ibu-ibu yang sedang berburu foto. Namun, para petugas pun nampak dengan ringan menerima permintaan tersebut.
Mulai dari security, petugas kelistrikan, hingga masinis yang kerap di LRT, nampaknya semua kerap menjadi fotografer dadakan.
(wkn/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol