Beda dengan Kades, Sekdes Malah Dukung Pandawara Bersihkan Pantai Loji

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Beda dengan Kades, Sekdes Malah Dukung Pandawara Bersihkan Pantai Loji

Syahdan Alamsyah - detikTravel
Minggu, 01 Okt 2023 07:35 WIB
Pemandangan miris terlihat saat mengunjungi Pantai Loji Kawasan Geopark Ciletuh-Pelabuhanratu Sukabumi, Jabar. Sampah menumpuk dan mengotori kawasan itu.
Foto: Pantai Loji di Sukabumi (dok. Istimewa)
Sukabumi -

Dede Mulyadi, Sekretaris Desa Sangrawayang, membantah pernyataan kepala desanya soal Pandawara Group dilarang membersihkan sampah di pantai Loji.

Dede pun meluruskan statemen kepala desa-nya yang sebelumnya tidak mengizinkan kegiatan bersih-bersih pantai oleh Pandawara Group di desanya.

Dede mengatakan, pihak Pemdes Sangrawayang mendukung kegiatan tersebut, bahkan mereka akan melibatkan semua unsur di desanya untuk terlibat dalam kegiatan tersebut. Dede juga menceritakan awal kedatangan para pemuda asal Kopo, Bandung tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita enggak tahu siapa yang menghubungi Pandawara ya, enggak tahu kita, kita kan enggak kenal saha sih (siapa) Pandawara teh kan, setelah datang kita ngobrol panjang, terus profilnya, ternyata mereka relawan penanganan sampah," kata Dede kepada detikJabar, Sabtu (30/9/2023).

Namun menurut Dede, saat itu ia tidak mengetahui bahwa para relawan itu akan mengunggah video mereka ke Tiktok. Meskipun begitu, Dede mengakui kondisi Pantai Cibutun, yang masih satu hamparan dengan Pantai Talanca, Loji dalam keadaan kotor dengan sampah.

ADVERTISEMENT

"Hanya tidak dijelaskan (oleh) relawan peduli sampah itu akan di upload ke tiktok atau bagaimana ke media biar ramai, kita enggak tahu soal itu ya. Pribadi Pandawara itu ya, mungkin mereka tergugah dengan keadaan di pantai kita karena di pantai kita memang kotor, kotor ke empat juga iya memang kotor ya termasuk Desa Loji juga kan kotor ya pantainya," tutur Dede.

"Kita tidak bisa membohongi memang kenyataannya begitu. Jangan sampai pencemaran nama baik, jangan sampai ada anggapan begitu, ada saja yang bilang begitu tadi juga memang begitu ya. Mungkin maksud tercemar itu, karena ada berita sampah ya, kotor begitu kan jadi tercemar, mungkin ke nama baik desa, kalau masalah itu enggak merasa tercemar sih," sambungnya menjelaskan.

Dede menjelaskan segala sesuatu pasti ada risikonya, termasuk kondisi yang saat ini terungkap ke masyarakat luas tentang kotornya pesisir.

"Kan ada risiko, menuju lebih baik itu pasti ada risiko, ya risikonya itu. Pasti di kita perlihatkan dulu kejelekan kita baru itu dinilai sama orang lain, pihak terkait turun untuk memperbaiki, mengangkut sampah atau bagaimana itu kan. Kalau kita sembunyikan enggak ada perubahan, kalau kita perlihatkan kekurangan kita, nih kekurangan Sangrawayang nih kita jangan malu, jangan merasa wah tercemar nih kan kenyataannya memang begini," ungkapnya.

Pandawara Group diketahui datang pada hari Kamis (28/9/2023). Kedatangan mereka dihadiri kepala desa, ketua Linmas, Karang Taruna dan warga lainnya.

"Paling intinya ada kegiatan, ngumpul hari Kamis hari besoknya hari Jumat (29/9) jam 15.00 WIB, balik lagi ke desa, membicarakan masalah itu sambil memastikan waktu harinya (kegiatan bersih pantai). Saat itu karena terlalu dadakan jadinya diatur waktunya," kata Dede.

Dede memastikan, pihak desa akan menyambut kedangan Pandawara nanti. Karena kegiatan bersih-bersih pantai itu sangat diharapkan pihaknya.

"Kalau pihak desa sih sangat menyambut, sangat diharapkan, keinginannya desa itu pengen bersih-bersih pantai ya, pengen lingkungannya bersih," imbuhnya.

Dede juga menjelaskan, pihak kepala desa secara pribadi mengizinkan. Namun saat itu kondisinya memang sempat ramai karena banyak yang menghubungi.

"Secara pribadi mengizinkan, tapi katanya banyak yang menelepon, pusing, makanya jawab seadanya. Tanggal 3 mau hajat. Jadi riweuh keur riweuh (lagi repot), penolakan itu bukan penolakan bersih-bersih pantainya, cuma penolakan pencemaran nama baik desa," tukas Dede.

Namun menurut Dede penolakan itu salah persepsi, yang dimaksud pencemaran itu kotor tempat (pantai). Lebih kepada unggahan yang dibuat oleh Pandawara.

"Cuma penolakan itu salah persepsi saja, bukan pencemaran itu kotor tempat, bukan pencemaran nama baik sih menurut saya, karena keadaan seperti itu, tuh kan diviralkan jadi Sangrawayang kotor. Jadi tidak mengizinkan. Siapa yang tidak mau dibersihkan ya, Termasuk dari saya pribadi sudah minta izin ke Pandawara apakah video mau saya share ke grup atau bagaimana, termasuk dari grup kecamatan, pak camat, staf lainnya pak Kapolsek, Babinsa sudah saya share," pungkas Dede.


------

Artikel ini telah naik di detikJabar.




(wsw/wsw)

Hide Ads