Batik biru menjadi seragam ikonik dari sopir taksi Bluebird. Rupanya, batik itu menyimpan makna filosofis yang jarang diketahui publik.
Tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Namun, bagi Bluebird, Hari Batik Nasional diperingati setiap hari oleh ribuan orang di seluruh Indonesia.
Tujuannya satu yaitu berbagi kebahagiaan untuk membangun negeri. Hal inilah yang membuat batik Bluebird begitu ikonik dan melegenda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Batik Bluebird nyatanya bukan sekadar batik. Seragam pengemudi itu memiliki filosofi mendalam.
Peluncuran batik Bluebird sebagai seragam pengemudi resmi diluncurkan Dirjen Budaya Seni dan Film DepBudPar RI, Drs. Tjetjep Suparman, M.Si dan dr. Purnomo Prawiro di Museum Fatahillah, Jakarta.
Batik ini merupakan karya perancang busana terkenal yakni Chossy Latu. Dia merupakan perancang yang memiliki perhatian khusus terhadap pelestarian batik.
Batik Bluebird sendiri telah berusia 13 tahun sejak peresmiannya pada 2010. Batik ini memiliki 4 elemen yang memiliki makna sebagai berikut:
1. Burung Biru
Burung biru adalah ikon Bluebird itu sendiri. Burung itu terinspirasi adri kisah legenda orang Eropa mengenai burung berwarna biru yang dipercaya sebagai pembawa kebahagiaan.
2. Padi dan Kapas
Perpaduan antara padi dan kapas melambangkan komitmen Bluebird terhadap kesejahteraan, sikap mengayomi karyawan dan pengemudi, serta melindungi pelanggan.
3. Nyeplok Lunglungan
Nyeplok Lunglungan adalah pola yang tersusun atas burung biru dan rangkaian padi dan kapas yang membentuk empat penjuru mata angin.
Hal ini melambangkan Bluebird siap melayani pelanggan ke berbagai tujuan dengan aman dan nyaman.
4. Burung Berjajar
Bagian bawah baju batik Bluebird dikelilingi gambar burung yang berjajar. Ini adalah cerminan dari etos kerja sama di Bluebird yang tertata, disiplin, serta konsisten dalam mutu dan pelayanan.
Sebagai perancang busana yang karya-karyanya sudah diakui dunia internasional, Chossy Latu memiliki kenangan tersendiri ketika merancang batik Bluebird.
"Saya membutuhkan waktu hampir 2 tahun untuk membuat motif batik yang sesuai dengan karakter Bluebird. Tantangan yang paling terasa adalah bagaimana membuat motif yang selaras dengan nilai-nilai perusahaan," katanya dalam rilis yang diterima detikTravel, Rabu (4/10/2023).
Menurut Chossy, tak banyak perusahaan yang serius membuat seragam batik. Sebaliknya, Bluebird mampu menjadikan batik sebagai bagian dari citra perusahaan.
"Hal ini karena batik Bluebird mengandung filosofi yang mendalam. Sebagai perancang batik Bluebird, saya merasa bangga bisa berkolaborasi dengan Bluebird," ucapnya.
Kehadiran batik Bluebird tentu bukan hanya karena Bluebird adalah perusahaan asli Indonesia. Lebih dari itu, batik Bluebird adalah wujud sumbangsih Bluebird dalam menjaga warisan budaya bangsa yang mendunia.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan