Fakta-fakta Unik Tasikmalaya yang Tak Punya Lampu Merah

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Fakta-fakta Unik Tasikmalaya yang Tak Punya Lampu Merah

Tim detikJabar - detikTravel
Selasa, 10 Okt 2023 16:05 WIB
Anggota Brimob Polda Jabar menjaga arus mudik di Kawasan Nagreg di perbatasan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (23/5/2020). Pada H-1 Lebaran Idul Fitri 2020 kawasan jalur selatan menuju Garut, Tasikmalaya, Ciamis, dan Jawa Tengah yang biasanya ramai pemudik kini terpantau lancar dan sepi menyusul larangan mudik guna mengatasi penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/hp.
Foto: Ilustrasi jalan di Tasikmalaya (ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI)
Tasikmalaya -

Kabupaten Tasikmalaya adalah daerah yang kaya sumber daya alam di Jawa Barat. Tapi siapa sangka, di kabupaten yang besar ini tak ada lampu lalu lintas atau lampu merah yang mengatur arus lalu lintas di ruas jalan.

Berikut Fakta-fakta Tidak Ada Lampu Merah di Tasikmalaya:

1. Warga Merasa Aneh Tak Ada Lampu Merah

Keberadaan traffic light atau lampu lalu lintas jadi bagian penting dari sebuah kota. Tapi Tasikmalaya sebagai kabupaten paling besar di Priangan Timur, malah tak mempunyainya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu bagaimana kondisi ruas jalan di Kabupaten Tasikmalaya bisa berlangsung lancar? Ketiadaan traffic light rupanya juga membuat heran warga aslinya.

"Saya warga Tasik yah memang akui belum ada lampu merah, yah namanya juga masih pengembangan wilayah kan. Tapi gimana yah rasanya tinggal di kota gak ada lampu merah. Susah juga jelasinnya," kata Irpan, warga Singaparna.

ADVERTISEMENT

2. Ada Satu Lampu Lalu Lintas, Tapi Tak Berfungsi

Kabupaten yang berusia 391 tahun pada tahun ini, tak memiliki lampu lalu lintas yang mengatur arus kendaraan sama sekali. Satu-satunya lampu lalu lintas yang terpasang di perempatan Muktamar Cipasung tidak difungsikan. Lampu ini sempat diaktifkan tahun 2015 silam namun hanya dua bulan saja berfungsi.

"Memang ada sekitar lima tahun lalu pernah dijadikan lampu setopan, tetapi dijadikan lampu peringatan hati-hati saja. Sekarang malah mati permanen itu lampu lalu lintas di Muktamar teh, kalau tiang sama lampunya mah ada. Pareum (mati) we pak," kata Uha yang berpfofesi sebagai tukang ojek pangkalan.

3. Lampu Lalu Lintas Malah Bikin Macet

Mungkin, pertimbangannya karena kabupaten Tasikmalaya bukan wilayah padat penduduk. Lain hal dengan kota metropolitan seperti Jakarta dan Bandung. Hal ini diiyakan oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya Ami Fahmi.

Ia menilai keberadaan lampu merah di wilayah Kabupaten Tasikmalaya masih memerlukan kajian. Lampu merah di Pusat Ibu Kota Kabupaten, tepatnya Singaparna, dirasa belum urgent.

"Harus ada kajian yang betul-betul, karena sebelumnya juga pernah ada malah tambah macet. Toh sebelumnya dengan adanya bunderan dari water barrier di perempatan muktamar Cipasung Singaparna cukup tertib," kata Ami.

4. Tak Punya Lampu Lalu Lintas Jadi Ciri Khas

Wakil Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin mengklaim Kabupaten Tasikmalaya hanya satu-satunya daerah di Jawa Barat, bahkan Indonesia, yang tidak punya Lampu lalu lintas. Menurutnya, lampu lalu lintas belum terlalu dibutuhkan.

"Jadi memang yah satu satunya di Indonesia yang belum ada lampu merah, kayaknya. Tapi kita lihat segi efektifitasnya, lebih baguskan nambah jalan dan lebarkan jalan biar tidak ada penumpukan kendaraan. Ada lampu merah di Perempatan Muktamar saja kan malah jadi macet kendaraan," kata Cecep sambil tersenyum, Senin (2/10/23).

"Kayanya tidak adanya lampu merah ini, menjadi brand baru, satu-satunya daerah di Indonesia yang tidak memiliki," tutupnya.


-------

Artikel ini telah naik di detikJabar.




(wsw/wsw)

Hide Ads