Nenek berusia 104 tahun sempat mencuri perhatian dunia karena melakukan sky diving. Kini ia dikabarkan meninggal, seminggu setelah aksinya itu.
Dilansir Insider, Kamis (12/10/2023), ia menjadi penerjun payung tertua di dunia. Ada Dorothy Hoffner, ia memecahkan rekor dunia sebagai penerjun payung tertua.
Wanita pemberani berusia 104 tahun itu meninggal dalam tidurnya pada hari Senin (9/10). Aksi terjun payungnya berlangsung pada 1 Oktober 2023.
Centenarian itu telah memecahkan rekor lompatan tandem dari ketinggian 13.500 kaki. Menurut laporan di Chicago Tribune, Hoffner meninggal "dengan damai dalam tidurnya".
Outlet tersebut mengutip kata-kata teman dekatnya Joe Conant, "Dia tidak kenal lelah. Dia terus maju."
Baca juga: Bertemu Peradaban Suku Matahari di Bali |
Hoffner menjadi viral setelah lompatannya pada 1 Oktober 2023. Foto dan video menunjukkan dia menyeringai lebar saat dia terjun bebas bersama instrukturnya.
Dia tampak gembira melalui kacamatanya ketika pasangan itu tersentak ke atas saat parasut terbuka.
"Usia hanyalah angka, lho," kata sang pemberani kepada kru berita yang menunggunya di Bandara Skydive Chicago di Ottawa, Illinois.
Hoffner mengalahkan rekor dunia sebelumnya untuk penerjun payung tertua di dunia, yang dibuat pada Mei 2022 oleh seorang penerjun payung berusia 103 tahun dari Swedia.
Namun Conant mengatakan kepada Chicago Tribune bahwa wanita yang dia panggil "nenek" itu lebih termotivasi untuk menikmati pengalaman itu dibandingkan apa pun.
Dia tidak melakukannya untuk memecahkan rekor dunia, tapi dia lebih menikmati pengalaman dalam melakukan terjun payung
"Dia melakukannya bukan karena rekor dunianya. Dia melakukannya karena dia ingin terjun payung," katanya, sambil menambahkan.
Dia kemudian menggambarkan Hoffner sebagai orang yang cerdas dan waspada di usia tuanya. Dia mengatakan dia memiliki semangat yang hidup dan keinginan untuk berhubungan dengan orang lain.
Dia tentu saja memberi mereka bukti tentang sifatnya yang tidak gentar selama terjun payung mendebarkan yang ditambatkan pada instruktur.
Sebuah laporan di The New York Post mengatakan bahwa dia sangat tenang dan percaya diri ketika pintu pesawat terbuka. Dia memimpin dan melemparkan dirinya keluar dari pesawat terlebih dahulu.
Rekaman lompatan tersebut menunjukkan efek riak G-Force di wajahnya. Namun senyuman Cheshire Cat milik Hoffner-lah yang paling menarik perhatiannya saat fotonya viral di media sosial.
Centenarian itu mendarat dengan anggun bersama instrukturnya di sepetak rumput dekat aspal. Dia langsung disambut oleh simpatisan yang mengagumi energinya.
Artikel The Post mengatakan bahwa dia terus tersenyum lebar ketika para pendukung memujinya.
"Semuanya menyenangkan, luar biasa, sangat baik," katanya kepada mereka.
Baca juga: Gaya Traveling Sesuai Zodiak, Cucoklogi Yuk! |
Beberapa saat setelah dia melayang hingga ke tanah, dia bertemu kembali dengan alat bantu jalan merah khasnya. Dia menggunakan peralatan itu untuk berjalan kembali ke hanggar bandara.
Tribune mengatakan bahwa Hoffner menggunakan aksi tersebut untuk membuat lelucon pada keluarganya, yang tidak tahu apa-apa tentang hal itu.
Hoffner melakukan lompatan parasut pertamanya lima tahun lalu pada usia 100 tahun. Sebenarnya ia akan merayakan ulang tahun yang ke 105 pada bulan Desember.
Simak Video "Dorothy Hoffner, Skydiver Tertua di Dunia Meninggal"
(msl/fem)