Seorang penumpang dilarang terbang setelah pramugari melihat dia berkeringat. Walau penumpang mengaku baik-baik saja, pramugari dan kapten melarang dia untuk terbang.
Itulah yang dialami penumpang yang menderita diabetes tipe 2. Awak kabin melihatnya berkeringat tak biasa dan memutuskan melarangnya terbang demi keselamatan.
Namun penumpang ini tidak terima dan marah diperlakukan semena-mena, padahal dia baik-baik saja. Penumpang bernama Helen Taylor (56) ini dijadwalkan terbang dari Newcastle ke Roma bersama suaminya pada 2 Oktober untuk liburan singkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum terbang dia tidak ada masalah. Namun dia mengatakan saat kembali dari toilet dia merasa sedikit pusing dan mulai berkeringat karena dia baru makan untuk pertama kalinya pada hari itu.
"Saya baru saja makan setelah tidak makan seharian dan saya mengidap diabetes tipe 2. Jadi ini hanya peningkatan kadar gula darah saya. Yang saya butuhkan hanyalah duduk dan minum air dan saya akan baik-baik saja," katanya dilansir dari Independent, Kamis (12/10/2023).
Namun, pramugari mempertanyakan apakah dia sehat untuk terbang, dan salah satu pramugari mengatakan dia harus menjalani pemeriksaan medis. Taylor pun mengaku dia berbicara dengan kapten dan kapten mengatakan dia terlihat sehat untuk terbang. Namun kapten tetap mendukung keputusan pramugari melarang dia untuk terbang.
"Saya belum pernah mendengar sesuatu yang begitu konyol dalam hidup saya. Saya tidak percaya bagaimana kami diperlakukan. Benar-benar gila. Mereka tidak bisa melakukan ini pada orang lain," katanya.
"Mereka mengambil keputusan berdasarkan bukti yang tidak berdasar karena mereka bukan dokter," tambah Taylor.
Pasangan tersebut mengklaim bahwa mereka digiring melewati bandara, dipaksa mengembalikan pembelian bebas bea mereka dan diinterogasi oleh Pengawas Perbatasan.
Taylor mengklaim bahwa dia mencoba menghubungi Jet2 beberapa kali dalam beberapa hari setelah kejadian tersebut untuk mengklaim pengembalian dana untuk liburan Β£1.800. Dan awalnya tidak mendapat tanggapan.
"Saya ingin mengumumkan hal ini, semoga Jet2 berpikir dua kali sebelum melakukan hal ini kepada orang lain," katanya.
Jet2 telah mengonfirmasi kini akan mengembalikan biaya liburan.
"Setelah bekerja sama dengan spesialis penerbangan medis independen, kru kami mengambil keputusan ini karena kesehatan, kesejahteraan, dan keselamatan pelanggan kami selalu menjadi prioritas utama kami. Namun, setelah menyelidiki lebih lanjut sebagai prioritas utama, kami telah menghubungi Nona Taylor untuk meminta maaf dan mengembalikan uang liburannya sebagai tanda niat baik," kata seorang juru bicara maskapai.
(sym/sym)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Ada Apa dengan Garuda Indonesia?