Gemas! Pameran Bobo Gaet Penikmat dari Lintas Generasi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Gemas! Pameran Bobo Gaet Penikmat dari Lintas Generasi

Weka Kanaka - detikTravel
Jumat, 13 Okt 2023 06:05 WIB
Pameran Bobo di Erasmus Huis
Pameran Bobo di Erasmus Huis berhasil menggaet pengunjung lintas generasi. (Weka Kanaka/detikcom)
Jakarta -

Bobo telah terbit selama 50 tahun dan menemani masa kecil masyarakat Indonesia. Karenanya, pameran Bobo yang digelar berhasil menggaet lintas generasi.

Pameran Bobo terselenggara sejak 7 Oktober 2023 dan berakhir pada 19 Oktober 2023. Pameran itu digeber di selasar auditorium Erasmus Huis, Kuningan, Jakarta Selatan itu dalam rangka menyambut perjalanan 50 tahun Bobo di Indonesia. Ya, majalah Bobo terbit sejak 14 April 1973.

Acara itu bertajuk 'Growing Up with Bobo'. Tampaknya, mereka yang bertumbuh bersama Bobo tidak sedikit jika mleihat antusias pengunjung. Mulai dari anak kecil, remaja, hingga dewasa, dan lansia hadir di pameran itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pameran Bobo di Erasmus HuisJulianti (70) yang bernostalgia datang ke pameran Bobo di Erasmus Huis. (Weka Kanaka/detikcom)

Salah satu pengunjung adalah Julianti. Dia berumur 70 tahun dan berkunjung seorang diri ke pameran ini. Ia mengaku sebagai pembaca setia majalah Bobo dan kehidupannya telah ditemani Bobo sejak awal majalah itu terbit.

"Dari mulai terbit, dari masih Bahasa Belanda, aku dulu kan di Belgia," kata Juliati saat ditemui detikTravel, Kamis (12/10/2023).

ADVERTISEMENT

Hingga kini, ia mengaku masih kerap membeli Bobo dan membacanya di kala ingin mencari bacaan yang santai dan ringan.

"Sampai sekarang kadang-kadang juga suka beli buat cucu, baca juga kadang, aku memang hobinya baca sih. Bukan cuma Bobo, aku tuh Bobo iya, Harry Potter iya, semua ada dibaca. Kalau mau yang ringan-ringan itu Bobo, kan lucu aja gitu," kata dia.

Menurutnya, Bobo telah berhasil membuat pengalaman membaca menjadi menyenangkan di masa kecilnya. Selain itu, Bobo pun memberikan pengetahuan baginya di masa dulu kecil.

Baginya pameran Bobo ini berperan untuk memperkenalkan bacaan menarik bagi anak-anak. Ini pun bisa memberikan referensi hiburan dan pengetahuan kepada anak kecil era kini, khususnya untuk terhindar dari candu gadget.

"Bagus itu jadi kita jangan tergantung sama gadget aja, zaman sekarang kayak gini mesti dipertahankan. Anak-anak kecil, bahwa nggak semua yang di gadget tuh benar, di-gadget kan sekarang banyak yang hoax, banyak yang misinformasi. Kalau dalam bentuk cetak itu kemungkinan untuk hoaxnya lebih sedikit kan, karena sudah diseleksi terus beberapa tahap, kalau di-gadget kan cepat, penyaringannya kurang," kata dia.

"Jadi bagus juga dikasih alternatif, jadi seandainya listrik itu nggak ada, hape nggak bisa dibuka, kalau ada buku ini masih bisa baca-baca," ia menambahkan.

Pameran Bobo di Erasmus HuisPameran Bobo di Erasmus Huis. (Weka Kanaka/detikcom)

Pengunjung lain, Achmad, datang bersama istri dan kedua anaknya. Ia menyebut kedatangannya menuruti keinginan sang anaknya yang berusia empat tahun.

"Anak yang gede suka sama Bobo, langganan Bobo, terus katanya mau lihat pameran Bobo," ujar dia.

Selain demi keinginan sang anak, pameran ini pun menjadi ajang nostalgia bagi sang istri.

"Sama nostalgia juga kali ya, dulu kecil tahu Bobo tapi nggak pernah beli, jadi pengen ngenalin ke anak karena anak sudah bisa baca, jadi kita kenalin aja. Ibunya juga dulu sangat suka Bobo, jadi kita kenalin ke anaknya juga, jadi nostalgia," kata dia.

Achmad pun setuju dengan Julianti, bahwa Bobo bisa menjadi pengalih perhatian sang anak agar tidak terpaku dengan gadget. Ia menyebut kerap rutin membaca Bobo bersama anaknya ketika sepulang kerja.

Project Manager Erasmus Huis, Bob Wardhana, menyebut awalnya program ini ditujukan kepada anak-anak. Namun sejak dibuka ternyata orang dewasa yang ingin nostalgia dan datang cukup banyak. Artinya, event ini berhasil menggaet pengunjung dari lintas generasi.

"Sebenarnya jujur saja, bacaan ini kita khususkan kepada anak-anak, tapi tidak terlepas bagi orang dewasa sekarang yang pernah jadi anak-anak. Karena majalah ini melekat untuk segala usia. Jadi kita yang sudah dewasa, atau tua sekarang, kecilnya hidup dengan majalah Bobo. Jadi yang datang ke sini dari segala usia, anak kecil, remaja, atau orang dewasa, yang dulu dekat dengan majalah Bobo, atau tumbuh bersama Bobo. Jadi ada unsur nostalgianya," kata dia.

Bagi traveler yang penasaran dan ingin nostalgia, bisa mengunjung Erasmus Huis yang terletak di Kedutaan Besar Belanda di Indonesia. Pameran ini buka pada Senin-Sabtu pukul 10.00-16.00 WIB.




(wkn/fem)

Hide Ads