Di Usia 22, Museum Basoeki Abdullah Ajak 2.356 Anak Berkreasi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Di Usia 22, Museum Basoeki Abdullah Ajak 2.356 Anak Berkreasi

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Minggu, 15 Okt 2023 10:05 WIB
Pameran seni bertajuk Menyongsong Hari Esok di Museum Basoeki Abdullah
Foto: Pameran seni Menyongsong Hari Esok di Museum Basoeki Abdullah (dok. BLU MCB)
Jakarta -

Museum Basoeki Abdullah (Musbadul) berulang tahun yang ke-22. Di usianya yang ke-22, 2.356 anak bangsa diajak berkreasi seni dengan tema krisis iklim.

Mengenang sosok Basoeki Abdullah tentu tidak terlepas dari karyanya yang berpijak pada aliran Naturalisme. Salah satu karya beliau yang dikenal dengan judul "Menyongsong Hari Esok", mencerminkan kegelisahan dan asa anak serta remaja akan masa depan bumi.

Perubahan iklim dan pemanasan global menjadi salah satu isu lingkungan yang menjadi prioritas seluruh penduduk di bumi. Keadaan bumi yang semakin panas, berkurangnya persediaan makanan, penyebaran berbagai penyakit, bencana banjir dan kebakaran di berbagai belahan bumi hanyalah sebagian dari kondisi alam yang harus dialami saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu, pihak museum mengundang seluruh anak bangsa untuk berpartisipasi dalam kegiatan lomba karya seni lukis yang mengangkat tema "Menyongsong Hari Esok".

Pelaksanaan lomba telah dilakukan pada tanggal 11 Agustus-20 September 2023. Melalui proses penjurian yang panjang, 45 karya seni terpilih dari anak bangsa akan dipamerkan di Musbadul pada tanggal 13 Oktober-30 November 2023.

ADVERTISEMENT
Pameran seni bertajuk Menyongsong Hari Esok di Museum Basoeki AbdullahPameran seni bertajuk Menyongsong Hari Esok di Museum Basoeki Abdullah Foto: (dok. BLU MCB)

Gie Sanjaya, Kurator dan Dewan Juri Lomba Karya Seni "Menyongsong Hari Esok" mengatakan, pihaknya mengajak anak-anak dan remaja sebagai generasi penerus bangsa, untuk menggali ide dan proses kekreativitasan mereka dalam menyuarakan pandangan terhadap isu krisis iklim.

"Melalui hasil karya seni lukis tersebut, kita tidak hanya dapat mencerminkan tantangan, tetapi juga reaksi dan tindakan yang kita lakukan, demi masa depan yang lebih berkelanjutan," ujar Gie dalam keterangannya, Minggu (15/10/2023).

Lomba ini juga memiliki misi untuk menanamkan beragam pengetahuan mengenai seni dan budaya tradisional di Indonesia. Berangkat dari misi tersebut, para anak dan remaja ditantang untuk melukis dengan menggunakan bahan pewarnaan alami.

Ini bertujuan untuk mengingat dan menggali pengetahuan tradisional akan ragam pewarnaan alami, menyadari pentingnya bergotong royong, berbagai tugas, saling berbagi pengetahuan, berkarya bersama, mengelola mental, emosional, berinovasi ragam produk estetika yang ramah lingkungan, kolaboratif antara guru, pelajar, keluarga dan komunitas.

Pameran seni bertajuk Menyongsong Hari Esok di Museum Basoeki AbdullahPameran seni bertajuk Menyongsong Hari Esok di Museum Basoeki Abdullah Foto: (dok. BLU MCB)

Suroso sebagai salah satu Dewan Juri perwakilan dari komunitas Perkumpulan Warna Alam Indonesia (WARLAMI) mengatakan, hasil eksplorasi dari para anak-anak dan remaja dalam menggunakan bahan pewarnaan alami ternyata cukup mengejutkan.

"Warna-warna yang dihasilkan melalui medium yang mereka pilih dan gunakan, akhirnya menghasilkan karya seni dengan warna yang sangat natural, indah dan beragam," jelas Suroso.

"Ketika saya melihat karya anak-anak, baik secara langsung maupun melalui video, justru saya yang banyak belajar dari mereka. Banyak ide, gagasan, dan hasil eksplorasi anak-anak yang menjadi temuan menarik bagi saya. Tidak hanya hasil akhirnya saja, tapi proses kreatif di balik hasil tersebut," ungkap Tisna Sanjaya, seorang seniman yang juga merupakan salah satu anggota Dewan Juri.

Lomba tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya karena seluruh tingkatan ikut berpartisipasi dalam waktu yang bersamaan. Rangkaian kegiatan dimulai dari kegiatan sosialisasi kegiatan, hingga lokakarya secara daring dan luring di Musbadul dan sekolah-sekolah.

Kegiatan ini diikuti oleh 1.112 sekolah dari 170 Kota/Kabupaten di seluruh Indonesia. Selain pameran, Musbadul juga melaksanakan berbagai program yang terbuka untuk umum, seperti kegiatan diskusi dan berbagi pengalaman dengan para pemenang lomba, serta kegiatan edukasi dan diskusi bersama Guru Seni Budaya.




(wsw/wsw)

Hide Ads