AS Evakuasi Warga dari Israel dengan Kapal, Diangkut ke Siprus

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

AS Evakuasi Warga dari Israel dengan Kapal, Diangkut ke Siprus

Femi Diah - detikTravel
Selasa, 17 Okt 2023 06:37 WIB
Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengevakuasi warganya dari Israel yang sedang berperang melawan Hamas, Senin (16/10/2023). AS mengerahkan kapal dalam evakuasi tersebut.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengevakuasi warganya dari Israel yang sedang berperang melawan Hamas, Senin (16/10/2023). Foto: AP Photo/Maya Alleruzzo
Jakarta -

Warga negara Amerika Serikat (AS) dievakuasi dari Israel, yang sedang berperang melawan Hamas di Jalur Gaza selama sepekan terakhir. Mereka diangkut dengan kapal.

Seperti dikutip dari AFP, Selasa (17/10/2023), warga negara AS yang dievakuasi dari Israel itu berangkat dari pelabuhan Haifa di Israel menuju Siprus pada Senin (16/10). Barulah dari Siprus, mereka diterbangkan ke AS.

Kapal dipilih karena penerbangan dari dan ke Israel disetop setelah perang dengan militan Hamas. Evakuasi itu dilakukan saat Israel bersiap melancarkan invasi darat ke Jalur Gaza.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Kapal itu) membawa warga negara AS dan anggota keluarga dekat mereka dengan dokumen perjalanan yang sah," kata Kedutaan Besar AS dalam peringatan keamanan yang dirilis pada Minggu (15/10) waktu setempat.

Puluhan ribu pemegang paspor AS tercatat tinggal di wilayah Israel. Sementara itu, sedikitnya 29 warga negara AS dilaporkan tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober, sedangkan 15 orang lainnya dilaporkan hilang dan diyakini termasuk dalam kelompok yang disandera Hamas.

ADVERTISEMENT

Tidak disebutkan lebih lanjut oleh Kedutaan Besar AS berapa banyak orang yang akan dievakuasi keluar dari Israel dengan kapal.

"Proses boarding akan dilakukan sesuai urutan kedatangan dan didasarkan atas ruang yang terbatas," demikian pernyataan Kedutaan Besar AS.

Dikutip dari Times of Israel, salah satu warga AS yang dievakuasi adalah Barbara Zwillick, 71. Dia warga AS yang tinggal di Yesud HaMa'ala, sebuah desa sekitar 7 km dari Lebanon selatan dan 25 km dari Suriah.

"Aku merasa seperti seorang pengungsi. Maksudku, aku salah satunya, kamu menyebutnya apa lagi?" kata Zwillick yang sebelum tinggal di Israel merupakan warga New York.

Warga AS lainnya, Ariella Keshet, 45, dan seorang terapis dari Katzrin, sebuah kota di Dataran Tinggi Golan, meninggalkan Philadelphia pada 2017, juga turut dalam kapal itu.

"Perasaan saya campur aduk. Saya merasa tidak enak untuk pergi jika terjadi sesuatu pada seseorang di komunitas saya dan saya tidak berada di sana," katanya.

"Seperti, saat rumah Anda terbakar, Anda tidak ingin pergi, Anda ingin tetap tinggal, betapapun menyakitkannya," dia menambahkan.




(fem/fem)

Hide Ads