Petugas bandara melaporkan temuan yang tidak biasa dalam bagasi penumpang. Mereka menyita 15 kg jeroan kambing yang dibawa penumpang.
Diberitakan The Street, Jumat (20/10/2023) Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Amerika Serikat atau CBPAS mengumumkan bahwa petugas dari bagian karantina tumbuhan menemukan 15 kg organ dalam kambing di bagasi dua pelancong. Mereka kembali ke AS dan masuk dari Bandara Internasional Chicago O'Hare pada 10 Oktober.
"Dua penumpang yang tiba dari Republik Demokratik Kongo dirujuk ke sektor pertanian sekunder untuk diperiksa," kata badan pemerintah dalam rilisnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"CBPAS memeriksa bagasi mereka dan menemukan satu pon daging yang tidak diketahui, dua pon torpedo kambing, dan 15 pon jeroan kambing mentah termasuk trakea, jantung, paru-paru, hati, ginjal, dan seluruh sistem pencernaan," keterangan ditambahkan.
CBP tidak merinci kenapa mereka bisa menemukan dua penumpang ini. Namun, CBP mengatakan akan menyita dan menghancurkan barang-barang 'tak biasa' yang mereka temukan dalam bagasi penumpang.
Awal Oktober ini, CBPAS di Minneapolis-St. Bandara Internasional Paul menyita sekotak penuh kotoran jerapah dari seorang pelancong yang baru saja kembali dari Kenya. Penumpang itu memasukkan kotoran jerapah ke dalam deklarasi bea cukai sebagai suvenir dari perjalanannya yang rencananya akan digunakan untuk membuat kalung di rumahnya.
"Ada bahaya nyata yang bisa ditimbulkan oleh barang-barang ini jika diperkenalkan ke dalam perekonomian AS. Semua penumpang, baik yang masuk atau kembali ke AS, harus jujur dan menyatakan semua barang yang mereka bawa. Jika ada satu barang terlarang yang masuk ke AS, hal itu dapat menimbulkan dampak ekologis atau ekonomi yang berbahaya," kata LaFonda D Sutton-Burke, direktur CBP yang mengepalai operasi lapangan di kantor lapangan Chicago.
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia