Traveling disebut-sebut sebagai terapi alami buat traveler penyintas penyakit autoimun. Kok bisa?
Pendapat itu disampaikan oleh penulis buku Tanti Damayanti, yang juga merupakan seorang penyintas lupus, sejenis penyakit autoimun yang pernah menggerogoti kesehatan mental dan fisiknya.
"Salah satu upaya atau terapi untuk memulihkan penyakit autoimun adalah melakukan perjalanan atau traveling bagi orang-orang yang memang menyukai kegiatan itu. Pokoknya harus melakukan hal-hal yang berdampak positif pada Kesehatan mental dan fisik," ujar Tanti dalam keterangannya, Senin (23/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terapi traveling adalah praktik yang telah ada selama berabad-abad, dan telah dikenal untuk memberikan manfaat psikologis dan fisik bagi individu.
Dalam konteks autoimun, traveling telah menjadi semacam obat yang membantu penyintas autoimun menjalani hidup yang lebih bermakna.
Traveling memungkinkan penyintas autoimun untuk menjauh sejenak dari stres sehari-hari, rutinitas perawatan, dan bahkan iklim yang mungkin memperburuk gejala penyakit mereka.
Bepergian ke tempat-tempat baru juga membuka peluang untuk menjalani pengalaman yang mendalam, bertemu orang-orang baru, dan menikmati alam yang berbeda.
![]() |
Di kalangan komunitas dan penyintas autoimun, Tanti dikenal dengan julukan 'bunda autoimun'. Dia tak henti-hentinya memberikan pemahaman di kalangan komunitas penyintas autoimun, termasuk menuangkannya dalam buku yang bertajuk Metamorfosa (edisi ke-1) dan Metamorfosa 2 (edisi ke-2).
"Tujuan saya membuat buku sebenarnya lebih kepada berbagi kepada sesama dan menceritakan pengalaman para penyintas autoimun. Bagaimana mereka bisa survive dan mengisi waktunya dengan hal-hal positif dengan tujuan menjaga kesehatan mental mereka menjadi lebih baik," kata Tanti.
"Perjalanan adalah lebih dari sekadar kegiatan rekreasi, itu bisa menjadi bentuk terapi yang bermanfaat bagi penyintas autoimun. Dengan perencanaan yang cermat dan dukungan medis yang tepat, perjalanan dapat menjadi salah satu cara yang kuat untuk mendukung pemulihan dan meningkatkan kualitas hidup mereka," dia menambahkan.
Berikut Manfaat Terapi Traveling Bagi Penyintas Autoimun:
1. Menghilangkan Stres dan Meningkatkan Kualitas Hidup
Penyintas autoimun sering mengalami stres yang tinggi, yang dapat memperburuk gejala mereka. Traveling memberikan kesempatan untuk melepaskan tekanan dan menciptakan momen relaksasi yang berdampak positif pada kualitas hidup mereka.
2. Imunomodulasi
Lingkungan yang berbeda dengan berbagai mikroba dan alergen dapat membantu melatih sistem kekebalan tubuh, yang sering kali terganggu dalam penyakit autoimunitas. Bepergian juga dapat memicu respons imunologis yang sehat.
3. Pemutihan Keterbatasan Fisik
Traveling dapat membantu penyintas autoimun merasa lebih aktif dan lebih terlibat dalam aktivitas fisik. Ini dapat membantu memutihkan keterbatasan fisik yang seringkali menjadi bagian dari penyakit autoimun.
4. Koneksi Sosial
Bertemu orang-orang baru di berbagai destinasi wisata dapat meningkatkan koneksi sosial dan membantu mengatasi isolasi yang seringkali dialami oleh para penyintas autoimun.
(wsw/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!