Sebuah kapal misterius ditemukan secara tidak sengaja. Setelah diteliti, kapal itu merupakan kapal yang hilang selama 130 tahun.
Dilansir dari Mirror pada Senin (23/10/2023), bangkai kapal itu ditemukan oleh Yvonne Drebert dan Zach Melnick. Mereka tidak sengaja menemukan kapal itu saat sedang membuat film dokumenter tentang kerang quagga.
Film dokumenter tentang kerang itu itu berjudul All Too Clear dan dijadwalkan disiarkan pada 2024. Drebert dan Melnick ingin menunjukkan kepada dunia tentang dampak spesies kerang invasi pada sistem air tawar terbesar dunia itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Drebert mengatakan syuting itu terhenti karena cuaca buruk. Namun, pasangan tersebut merasa drone bawah air mendeteksi adanya benda yang lebih besar dari tumpukan batu di titik tertentu. Mereka pun mengirimkan kamera robotik ROV (kapal selam yang dioperasikan dari jarak jauh) pada kedalaman sekitar 85 meter.
"Jadi, kami melihat banyak kerang. Memang biasanya kerang itulah yang kami lihat di bawah sana. Tetapi, kemudian kami mulai melihat bayangan yang lebih besar di kejauhan, dan kami bertanya-tanya apa itu?," kata Drebery kepada FOX Weather.
Ketika ROV itu semakin dekat ke dasar danau, Drebert dan Melnick dibuat tercengang. ROV itu merekam ada bangkai kapal megah yang berada dalam kondisi baik, meskipun terkubur oleh kerang quagga.
"Ketika kami semakin dekat, dan tiba-tiba, kami dapat melihat, 'Wow! Ini adalah kapal uap, kapal uap kayu," kata Melnick.
Menurut penjelasan mereka, kapal tersebut ditemukan dalam kondisi prima, seakan-akan baru saja tenggelam. Kapal itu ternyata merupakan kapal dengan nama The Africa.
The Africa dioperasikan pada Oktober 1895 untuk menarik kapal Severn melalui Danau Huron di perbatasan AS dan Kanada. Tetapi, kemudian menghilang dalam badai salju.
Menurut laporan, kondisi cuaca buruk dan kabut mengaburkan pandangan. Kemudian, kapal, yang dibangun pada 1873 itu, berserta 11 awaknya, hilang dan tidak pernah ditemukan.
Untuk memastikan kapal itu adalah The African, dalam mengidentifikasinya mereka meminta bantuan sejarawan Patrick Folkers dan arkeolog kelautan Scarlett Janunas. Petunjuk terpenting adalah ukuran bangkai kapal yang sangat besar, yaitu panjang 45 meter, lebar 8 meter, dan tinggi 4 meter.
Selain The African dan Sveren, ada juga tumpukan batu bara di sekitar kapal, muatan yang sama yang dibawa oleh The Africa dan Severn pada malam tragis itu.
(bnl/wsw)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol