Miris! Situs Cagar Budaya Gua Siluman Jadi Comberan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Miris! Situs Cagar Budaya Gua Siluman Jadi Comberan

Mahendra Lavidavayastama, Jihan Nisrina Khairani - detikTravel
Jumat, 27 Okt 2023 10:32 WIB
Aliran air limbah warga sekitar tampak mengotori situs cagar budaya Gua Siluman Jogja. Foto diambil Selasa (24/10/2023).
Situs Gua Siluman tak terawat. (Mahendra Lavidavayastama/detikJogja)
Bantul -

Mirisnya situs Cagar Budaya Gua Siluman di Yogyakarta. Situs ini amat memprihatinkan, karena tidak terawat dan menjadi tempat pembuangan limbah air dari warga sekitar.

Saat dikunjungi detikJogja pada Selasa (24/10/2023), situs yang terletak di JalanWonocatur,Banguntapan, KabupatenBantul, sepi pengunjung. Saat memasuki area Situs Gua Siluman terlihat saluran limbah yang melintang di area tengah pesanggrahan, dari dalam gua hingga melewati dua kolam dan menuju ke selokan area sawah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tempat ini memiliki arsitektur yang hampir sama dengan pesanggrahan lain, seperti Warungboto dan Taman Sari.

Juru pelihara yang ditugaskan Badan Pelestarian Kebudayaan Wilayah X Yogyakarta, Budianto (53) menyebut dulu situs ini memiliki kanal dengan air yang jernih. Akan tetapi, pengelolaan situs yang terlambat menyebabkan warga sekitar malah membuang limbah air ke tempat tersebut.

ADVERTISEMENT

"Itu dulu jalan air, dulu jernih airnya ngalir ke sini terus nyemplung ke kolam yang ini. Ya sekitar gua itu alirannya. Tapi sayang ada comberannya, terlambat (penanganan)," ujar Budianto.

Limbah rumah tangga dari warga sekitar itu, kini mencemari bangunan cagar budaya tersebut. Budianto menyayangkan kondisi situs hingga tampak sangat menyedihkan itu. Dia menilai masyarakat sekitar abai terhadap peninggalan bersejarah tersebut.

"Sayangnya, masyarakat kurang peduli. Belum lagi ini dilewati comberan. Setiap hari ada terus. Itu yang jadi permasalahan," ujar Budianto.

Adapun jalur limbah air yang melalui bagian dalam gua malah menghambat para pengunjung yang hendak datang melihat-lihat. Budianto menyebut selain terhalang genangan air, bau dari limbah juga menyengat.

"Cuma buat pengunjungnya itu kalau mau ke sana-sana kehalang limbah, becek, baunya nggak enak," kata dia.

Sebagai juru pelihara, ia mengeluhkan sulitnya merawat Situs Gua Siluman yang dibangun pada era Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) II ini. Budianto meminta agar limbah rumah tangga dari warga sekitar segera dibersihkan.

"Itu yang limbahnya (dibersihkan), biar pengunjungnya nyaman, yang bersihin juga mudah ngerawatnya. Sebenarnya susah tapi karena sudah tugasnya nggak boleh ngeluh," ujar dia.

Digunakan Jadi Tempat Ritual

Merespons hal tersebut, perwakilan dari pihak BPK Wilayah X Himawan mengamini limbah sebagai salah satu momok penyebab rusaknya situs yang dulu menjadi pabrik senjata Sultan HB II itu. Dia juga menyoroti masyarakat sekitar yang kerap menggelar ritual-ritual yang menurutnya cukup mengganggu.

"Itu salah satu ancaman terbesar ya pembuangan limbah dari masyarakat di situ karena letaknya di bawah tadi. Jadi tidak hanya itu aja, tapi kondisi lingkungan Gua Siluman tidak bagus. Kalau malam Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon itu ada upacara ritual di situ. Jadi itu memang mengganggu," kata pamong budaya itu saat dihubungi detikJogja.


Warga Tetap Bandel Buang Limbah

Meski telah melaksanakan penyuluhan kepada warga sekitar Situs Gua Siluman, Himawan menyebut jika limbah tersebut masih saja menggenangi kompleks pesanggrahan.

"Jadi kalau kita sebisa mungkin itu juga udah sosialisasi ke masyarakat itu, waktu zaman BPCB dulu. Tapi memang tidak serta merta mengubah image masyarakat di situ untuk tidak membuang limbah di situ, itu juga sulit," kata dia.

_______________

Baca artikel selengkapnya di detikJogja




(wkn/fem)

Hide Ads