Jembatan Kaca Banyumas Pecah, Disorot Media Internasional

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Jembatan Kaca Banyumas Pecah, Disorot Media Internasional

bonauli - detikTravel
Sabtu, 28 Okt 2023 07:15 WIB
Perbandingan jembatan kaca Seruni Point dengan jembatan kaca The Geong.
Jembatan kaca Banyumas (detikJatim)
Jakarta -

Kecelakaan yang terjadi di jembatan kaca Banyumas menyisakan duka. Media internasional ikut memberitakan kejadian nahas ini.

Insiden pecahnya jembatan kaca The Geong di Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, mengakibatkan tiga wisatawan celaka dan satu orang tewas. Mereka tengah berswafoto di jembatan kaca itu saat tragedi tersebut terjadi Rabu (26/10/2023) pukul 10.00 WIB.

"Turis meninggal setelah jatuh dari jembatan kaca ketinggian 10 m di Indonesia," tulis Strait Times, media yang berbasis di di Singapura, pada Sabtu (28/10).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya Strait Times, media Daily Mail dan Metro UK juga ikut meramaikan. Dua media Inggris itu mengulas bagaimana kronologi kejadian itu.

Daily Mail memberitakan sesuai dengan video yang beredar di media sosial. Uji kelayakan jembatan kaca juga menjadi highlight berita.

ADVERTISEMENT

"Eko Purnomo, ketua Hutan Pinus Limpakuwus, mengungkapkan bahwa evaluasi keselamatan diminta setelah jembatan dibuka," tulis Daily Mail.

Dia mengatakan bahwa manajer The Geong telah menerima banyak keluhan di media sosial. Warganet mempertanyakan seberapa aman jembatan kaca itu.

"Lima persen pengunjung menyampaikan keluhan secara online," katanya.

Tim Satreskrim Polresta Banyumas mengungkap fakta baru di balik insiden pecahnya jembatan kaca The Geong pecah dan menewaskan seorang wisatawan. Berdasarkan pemeriksaan terhadap pihak pemilik, diketahui destinasi wisata itu belum melalui uji kelaikan.

"Jembatan ini tidak ada uji kelaikan dari pihak terkait. Lalu kata pemilik usaha ini dibangun bersama karyawan," kata Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriyadi, Kamis (27/10/2023).

Tidak hanya itu, Agus menjelaskan di tempat wisata ini juga minim informasi tertulis tentang keselamatan bagi para pengunjung.

"Kita dapati tidak ada sistem pengamanan memadai yang tertulis yang menjadi petunjuk bagi pengunjung pada saat masuk," ujar dia.




(bnl/fem)

Hide Ads