Gunung Padang merupakan situs yang masih menyimpan misteri. Dibangun oleh siapa? Terbentuk di tahun berapa? Bahkan, ada teka-teki batuan unik yang bisa berbunyi.
Batuan di Gunung Padang tersusun dari sekitar ratusan batuan kekar kolom (coloumnar joint). Batuan ini umumnya berbentuk pentagonal prisma, atau prisma segilima, namun dengan bentuk yang umumnya tidak sempurna. Batuan tersebut menyelimuti punggung gunung serta tersusun juga di dalamnya.
Ratusan batuan tersebut berserakan, namun terkelompok di beberapa area. Pertanyaan mungkin muncul ketika melihat penyusunan batuan yang tak biasa tersebut. Namun tak hanya itu, di sini pun banyak beberapa batuan yang tak biasa dan memiliki nama masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Batu Kujang
![]() |
Batu Kujang merupakan sebuah batu kekar kolom yang berada di puncak Gunung Padang. Batu ini memiliki motif tak biasa yang tercetak di bagiannya. Motifnya yang menyerupai senjata tradisional khas tanah Pasundan yakni Kujang, membuat batu ini disebut demikian.
Batu Tapak Maung
![]() |
Salah satu batu yang unik lainnya adalah Batu Tapak Maung. Batu ini berupa batuan besar yang tidak berbentuk prisma dan tercetak sebuah motif besar yang mirip seperti bekas telapak tangan macan.
Banyak yang meyakini bahwa tekstur tersebut merupakan jejak dari macan dan menamainya sebagai Batu Tapak Maung.
Namun, Polisi Khusus Gunung Padang, Nanang Sukmana, menyebut sebenarnya Maung sendiri bukan berarti macan, melainkan bisa berasal dari 'Manusia Unggul'. Ia berpendapat bahwa motif di batuan itu justru adalah sebuah simbol, karena memiliki cetakan sembilan jari tangan.
"Dua jari tangan, kaki harimau berarti sepuluh bekasnya, kalau sebelah berarti lima kan? Ini lihat, sembilan, kenapa sembilan? Karena simbol. Sembilan adalah angka yang nilainya paling tinggi," ujarnya kepada detikcom di lokasi, Sabtu (28/10/2023).
"Ini kalau bahasa sekarang istilah sejarah itu seperti simbol prasasti, tetapi belum mengenal tulisan," dia menambahkan.
Batu Gamelan
![]() |
Selain batuan sebelumnya, ada batuan unik yang telah tersohor di sini, yakni Batu Gamelan. Dinamai demikian karena batu ini dinilai bisa menghasilkan suara layaknya kondisi gamelan.
Walau unik, tetapi pengunjung tak bisa sembarangan mengetuk batu tersebut, karena pengunjung dilarang mengetuk Batu Gamelan. Beruntung kami didampingi oleh pengelola situs sehingga mereka yang memperagakan ketukan tersebut pada batu itu.
Jika umumnya batuan di Gunung Padang bersifat padat dan hanya menimbulkan suara rendah jika diketuk, Batu Gamelan ini memiliki suara yang cukup berbeda. Terdapat dua batu yang dapat berbunyi dan disebut sebagai Bonang dan Kecapi.
Petugas itu memperagakan pukulan secara ringan dengan telapak tangan yang terdapat cincin di jarinya. Dan suara berhasil keluar cukup nyaring kendati suara angin sedang menderu di sekitar lokasi.
"Kalau cuman gini boleh, asal jangan pakai batu lagi nggak boleh, karena takut rusak," ujar petugas tersebut.
(wkn/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol