Lanskap di Danau Toba ini dikatakan ahli geologi sebagai sebuah piramida. Itu karena terdapat susunan batu yang menempel pada dinding bukit mencapai ratusan meter.
Lalu, berapa biaya awal untuk penelitian piramida di Danau Toba ini? Peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Profesor Danny Hilman Natawidjaja memberi bocorannya.
"Studi awal untuk ekaplorasi fisik di permukaan dan bawah permukaan serta penentuan umur dengan metoda radiometric dating butuh biaya beberapa ratus juta rupiah," kata Profesor Danny kepada detikTravel beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prof Danny menyebut bahwa sudah memberikan saran ke BRIN. Dan, para peneliti terkait, yakni arkeolog, telah mengajukan proposal namun belum ada tanggapan lebih lanjut dari pimpinan.
"Saya sudah menyarankan ke BRIN. Proposal sudah setahun dibikin tapi belum ada kemajuan," kata Prof Danny.
Baca juga: Piramida Danau Toba Menyaru Seperti Bunglon |
Jika pendanaan lewat proposal sudah cair, Prof Danny menyebut bahwa proses selanjutnya yakni ke tahap rekonstruksi dan penggalian yang sesuai dengan kaidah keilmuan. Mereka yang menggali haruslah ditunjuk pemerintah dan atas izin warga setempat.
"Studi selanjutnya ke rekonstruksi. Digali secara komprehensif, jadi nggak hanya digali. Yang harus menggali ya harus dari pemerintah juga warga harus menyetujui agar kegiatan itu tidak mendapat hambatan," urai Prof Danny.
"Tugas saya selesai dan itu penemuannya. Jadi harus di-follow up," tegas dia.
Prof Danny tidak mengetahui secara pasti apakah situs yang berada di Kecamatan Bakti Raja (Bakara), Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara itu berada di tanah pemerintah atau milik warga.
Yang pasti, piramida di Danau Toba sangat dekat jaraknya dengan perumahan warga.
"Saya tidak tahu. Waktu ke sana ada warga bilang tanahnya punya pemda, tapi baru-baru ini ada yang klaim bahwa itu tanah keluarga turun temurun," ujar Prof Danny
"Amat sangat dekat dengan perumahan yang teras bawah, piramida Danau Toba itu," imbuh dia.
(msl/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum