Buaya yang dipelihara pria di Surabaya telah berhasil dievakuasi dari rumahnya. Buaya itu kondisinya memprihatinkan.
Kepala Seksi KSDA Wilayah III BBKSDA Jawa Timur Gatut Panggah Prasetyo menyebut rahang buaya itu tak normal. Gatut menduga hal itu karena selama ini buaya dipelihara di tempat yang tak layak dan sempit.
"Kalau dilihat sih memang jinak, cuman memang kondisinya itu nggak normal, Moncongnya kan patah, diperkirakan itu karena dari kecil dipelihara dengan kandang yang sempit," beber Gatut kepada detikJatim, Minggu (12/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan, sempitnya kandang di rumah si pemilik, Saiful Anwar, menyebabkan pertumbuhan buaya berjenis kelamin betina itu tidak maksimal. Itu bisa dilihat dari bagian kepala buaya.
"Pertumbuhannya jadi nggak normal, kepalanya pun juga agak nggak normal itu. Kemungkinan ya terdesak (kandang)," tambahnya.
Dari pengamatan detikJatim, moncong buaya tersebut memang tidak presisi. Bagian atas moncong miring ke kanan.
Sejauh ini BKSDA terus memberikan perhatian kepada buaya tersebut. Di BKSDA, buaya tersebut mendapatkan kandang yang lebih layak
Buaya super jumbo itu ditaruh di kandang bagian pojok. Selain digembok, pintu kandang itu diberi diganjal dengan kayu sebagai pengaman ekstra.
"Kalau untuk makannya dikasih 1 ekor ayam utuh tiap hari. Pemilik sebelumnya juga ngasih itu," ungkap Gatut.
Diberitakan sebelumnya, Saiful Anwar (51) memelihara buaya muara di rumahnya selama 11 tahun hingga ukurannya mencapai sepanjang 3 meter. Namun karena sudah tak sanggup merawat, keluarga Saiful meminta bantuan petugas Command Center (CC) 112 Surabaya untuk mengevakuasi buaya itu.
Evakuasi buaya jumbo yang dilakukan oleh sejumlah petugas gabungan itu penuh tantangan. Tidak hanya berat, medan yang sempit juga menyulitkan petugas. Apalagi saat pagi ada pasar tumpah di depan lokasi.
"Akses ke lokasi jalan cukup sempit dan saat pagi hari di depan lokasi digunakan pasar tumpah," ucapnya.
Dibutuhkan waktu hampir satu jam untuk mengevakuasi buaya betina itu. Saiful juga tidak memiliki kandang permanen. Selama ini buaya dipelihara di samping ruang tamu di luar rumah.
Berita ini sudah tayang di detikJatim.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan