Rusa-rusa di Taman Wisata Alam (TWA) Cagar Alam Pangandaran keluar kawasan untuk mencari makan. Mereka bahkan memakan sampah di sekitar pantai.
Dari pantauan Tim detikJabar di pantai Pangandaran pada Selasa (14/11) siang, sejumlah rusa tampak berkeliaran di beberapa titik di pantai Pangandaran. Rusa-rusa itu ditemukan sedang makan sisa makanan manusia dan sampah yang dibuang.
Kepala Resor BKSDA Pangandaran Kusnadi mengatakan, rusa di TWA Cagar Alam kerap keluar kawasan untuk mencari makan. Ia pun menjelaskan penyebabnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penyebab rusa sering makan di luar kawasan, karena saat rusa berada di luar TWA diberi makan manusia. Sehingga ketergantungan, ketika mencari makan lagi tidak lagi dalam kawasan, tetapi mencari keluar cagar alam," kata Kusnadi, Selasa (14/11/2023).
Menurutnya, karena kondisi tersebut, rusa mencari makan di tempat sampah sekitar pantai Pangandaran.
"Jika sampah-sampah tersebut belum diangkut, rusa pasti mencari makan di lokasi tersebut. Bahkan sisa makanan botram seringkali sengaja dikasihkan rusa," ucapnya.
Bahkan, kata Kusnadi, banyak yang sengaja memberikan makan di luar kawasan. Padahal, pihaknya sudah melarang dengan imbauan yang dibuat melalui papan informasi.
Selain itu, tingkat kunjungan ke cagar alam sejatinya bukanlah faktor yang menyebabkan rusa keluar kawasan TWA. Namun, perilaku yang tak bertanggung jawab, seperti membuang sampah di depan rumah dan lainnya menjadi penyababnya.
Pihaknya berharap warga di sekitar TWA menyediakan tempat sampah khusus, sehingga tidak bisa dijangkau oleh rusa-rusa.
BKSDA mengaku sudah berkoordinasi dengan masyarakat agar tak membuang sampah semberangan, atau dengan menyimpan sementara sampah rumah tangga di area dalam pagar rumah. BKSDA pun melakukan patroli rutin untuk mengantisipasi rusa yang keluar kawasan TWA.
"Karena rusa yang keluar tidak hanya di pantai, tetapi ke pemukiman warga, bahkan jaraknya jauh," kata dia.
Ia meminta jika warga menemukan rusa keluar kawasan terutama ke pemukiman untuk segera melapor kepada petugas TWA Cagar Alam Pangandaran.
Masalah lainnya adalah jebolnya pagar pembatas di TWA Cagar Alam Pangandaran. Dan beberapa pagar pembatas dari bambu antara TWA dan pantai pun telah lapuk.
"Ya kami juga sudah upaya melakukan patroli supaya menggiring rusa yang keluar kawasan, sehingga tidak terlalu banyak yang keluar," ucapnya.
-----
Artikel ini telah naik di detikJabar.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan