Rombongan Pendaki Dilaporkan Warga Rasis ke Polisi, Dikira Imigran Ilegal

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Rombongan Pendaki Dilaporkan Warga Rasis ke Polisi, Dikira Imigran Ilegal

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Kamis, 16 Nov 2023 12:05 WIB
Jembatan Bastei di Saxon Swiss, Jerman
Jembatan Bastei di Saxon Swiss, Jerman (Foto: NataliaVo/Getty Images/iStockphoto)
Sachsen -

Nasib apes dialami oleh rombongan pendaki asal Jerman ini. Mereka dilaporkan ke pihak berwenang karena dianggap sebagai imigran ilegal.

Ini bukanlah akhir yang biasa untuk berjalan-jalan di pedesaan. Dilansir BBC, dikutip Kamis (16/11/2023), jurnalis Riham Alkousaa sedang berlibur mendaki gunung.

Ia berjalan kaki bersama rombongan melintasi kawasan hutan pegunungan Saxon Swiss, di negara bagian Sachsen, Jerman timur pada hari Kamis,.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun ketika dia kembali ke asramanya, dia mendapati bahwa petugas polisi telah menunggu mereka.

Seseorang telah menelepon polisi, mengatakan bahwa sekelompok orang asing telah terlihat.

ADVERTISEMENT

Penelepon itu melaporkan mereka sebagai migran yang diduga mencoba menyeberangi perbatasan dari negara tetangga, Ceko, secara ilegal.

Namun, Alkousaa sedang berjalan-jalan dengan klub pendaki Jerman yang terdaftar dan sebagian besar anggotanya adalah warga Suriah yang tinggal di Jerman. Ia adalah seorang jurnalis pemenang penghargaan yang bekerja untuk Reuters.

Berasal dari Suriah, ia sudah menjadi seorang warga negara Jerman yang lulus dari Universitas Columbia di New York. Selama 10 tahun terakhir, ia telah bekerja untuk banyak publikasi Jerman dan Amerika.

Orang-orang Suriah yang ia ajak mendaki gunung semuanya bekerja atau belajar di Jerman secara legal.

Polisi Saxony mengatakan bahwa seorang warga negara Jerman menghubungi polisi daerah dengan nomor darurat Jerman 110. Kejadiannya setelah melihat kelompok pendaki itu di dekat perbatasan.

Polisi setempat kemudian meneruskan informasi tersebut ke kepolisian federal yang kemudian mengirimkan petugas ke wilayah tersebut untuk berpatroli. Aparat lalu menemukan para pendaki itu.

Setelah memeriksa dokumen kelompok pendaki yang membuktikan bahwa seluruh kelompok berada di Jerman secara legal, polisi mengatakan bahwa mereka mengakhiri operasi tersebut.

Unggahan Alkousaa tentang insiden tersebut di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, telah memicu badai reaksi di media sosial.

Polisi mengatakan bahwa Alkousaa tidak menghubungi mereka secara langsung dan tidak ada keluhan yang diajukan.

Banyak reaksi terhadap postingan tersebut yang menyatakan dukungan untuknya, namun beberapa komentar bernada rasis. Yang lainnya menyetujui tanggapan polisi.

Insiden ini menunjukkan adanya kekhawatiran yang berkembang di Jerman mengenai apakah kaum minoritas diterima di daerah-daerah di mana partai sayap kanan anti-migran Alternative for Germany (AfD), atau Alternative for Germany (AfD) yang sedang naik daun.

Saxon Swiss adalah salah satu wilayah paling indah di Jerman. Daerah pegunungannya yang spektakuler digambarkan dalam karya-karya pelukis Romantik abad ke-18 dan ke-19, seperti Caspar David Friedrich.

Lanskap ini memiliki tempat khusus dalam budaya Jerman dan populer di kalangan wisatawan.

Tetapi negara bagian Sachsen juga merupakan tempat di mana sayap kanan berhasil dengan baik dalam pemilihan umum.

Dalam jajak pendapat, AfD adalah partai paling populer, dengan sekitar sepertiga suara, atau bersaing ketat dengan partai konservatif Christian Democratic Union (CDU).

Tahun depan tiga wilayah Jerman, termasuk Sachsen, akan memilih parlemen regional baru. Saat ini kecil kemungkinan AfD akan berkuasa karena tidak ada partai lain yang akan berkoalisi dengannya.

Namun, jika sayap kanan memenangkan suara terbanyak, maka partai-partai arus utama tidak mungkin membentuk koalisi pemerintahan yang stabil.

Selama beberapa bulan terakhir, Jerman terlibat dalam perdebatan sengit mengenai meningkatnya jumlah pencari suaka. Sejauh ini tahun ini sekitar 290.000 orang telah mengajukan permohonan suaka, lebih banyak dari tahun 2022.




(msl/wsw)

Hide Ads