Salah Paham, PM Thailand Tegaskan Tak Ajak Polisi China Patroli Bareng

Baru-baru ini ada wacana baru untuk meningkatkan kunjungan turis China di Thailand. Kabarnya Thailand akan ajak polisi negeri Tiongkok berpatroli di sana.

Dilansir dari Anadolu Ajansi pada Rabu (15/11), kabar itu ditampik oleh Perdana Menteri (PM) Thailand Srettha Thavisin. Sretta berkata bahwa tidak ada rencana untuk mengundang petugas polisi Tiongkok untuk berpatroli di destinasi wisata lokal.

Wacana ini muncul ke publik karena usul dari otoritas pariwisata Thailand demi menggaet pasar China. Hal serupa pernah dilakukan oleh Italia.

Namun usul ini langsung diprotes oleh masyarakat Thailand. Masyarakat khawatir kerjasama ini akan berdampak pada kedaulatan negara.

Srettha yang tengah berada di San Francisco untuk menghadiri forum Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik, akhirnya buka suara. Dirinya mengatakan pada wartawan bahwa Thailand hanya ingin bekerja sama dengan polisi Tiongkok dalam pertukaran informasi.

"Thailand dan polisi Tiongkok ingin bekerja sama dalam pertukaran informasi jaringan kriminal yang mungkin aktif di Thailand, di mana hal ini akan meningkatkan kepercayaan turis Tiongkok," ucapnya.

Kerjasama ini tidak akan melibatkan penempatan personel polisi Tiongkok di Thailand.

"Kontroversi ini muncul karena adanya miskomunikasi," lanjutnya.

Thailand masih terus berupaya untuk menghidupkan kembali industri pariwisata. Sebelum pandemi, pariwisata Thailand adalah sumber utama perekonomian. Sementara itu, pasar China menempati urutan teratas.

Sejak pandemi, turis China mulai ogah-ogahan datang ke Thailand. Apalagi, ada kasus penembakan yang terjadi di Mal Siam Paragon dan menewaskan turis China.

Kini, turis Tiongkok semakin enggan liburan ke sana. Padahal, Thailand punya target 4 juta turis di tahun ini. Tercatat, hanya 2,8 turis yang baru berkunjung sepanjang tahun 2023.

Video: Pinisi Tenggelam di Perairan TN Komodo, Angkut 8 Turis Asing

Video: Pinisi Tenggelam di Perairan TN Komodo, Angkut 8 Turis Asing