Pulau Dewata lagi-lagi viral karena isu pemalakan di tempat wisata. Kali ini yang jadi korban wisatawan domestik.
Adalah @dekodennis, seorang konten kreator TikTok yang suka membagikan liburannya di media sosial. Dengan tag #BaliWithDeko, ia mengajak followernya untuk memikmati Bali lewat jalan-jalan virtual.
Dalam sebuah video, Deko membagikan pengalamannya liburan di Air Terjun Sekumpul. Ia bercerita bahwa sebelum sampai di Air Terjun Sekumpul, ia disetop oleh warga di sebuah pos. Dia diminta membayar sebesar Rp 300 ribu jika ingin meneruskan perjalanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Katanya penyesuaian tiket masuk ini udh dr 2019. Nyatanya? di Google review banyak sekali orang yang complain, merasa di-SCAM juga," tulis @dekodennis dalam video yang dibagikan pada Rabu (16/11/2023).
Baca juga: Canggu Makin Macet Parah |
@dekodennis pun menyebut harga tiket masuk yang ditarik berbeda-beda kepada setiap wisatawan. Ada yang diminta Rp 150 ribu hingga Rp 300 ribu untuk wisatawan lokal. Bahkan, untuk bule bisa mencapai harga Rp 600 ribu per orang.
@dekodennis mengatakan jika tidak mau air mineral, harga tiket masuk bisa turun menjadi Rp 250 ribu. Pengalaman tak mengenakkan itu terjadi sekitar 10 hari yang lalu.
"Harga bisa sukaΒ² gitu.. I want to support Bali & also the local communities more than anything," lanjutnya.
Video itupun telah mendapat suka sebanyak 4,5 ribu lebih dan beragam komentar dari netizen. Beberapa netizen menduga @dekodennis salah pilih jalur ke Air Terjun Sekumpul.
"bkn itu official pointnya trus msk k dlm.cuma 250.000 setau saya yg long trip itupun sudah termasuk instruktur yg memandu fan mendapatkan 3 air terjun," tulis @Putu.citos.
"Harusnya jalan lagi kebawah sampe desa sekumpul, cari yang authorized entrance.," komen @manwithaplan.
"Lokasi masuknya ada banyak. sy bulan lalu cuma bayar tiket 20rb. biasanya yg 150.000+ gt ada tour guide buat nganter & foto wisatawannya," ungkap @Arizona.
***
Baca berita selengkapnya di sini.
(bnl/wsw)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!