Paspor jadi dokumen paling penting saat liburan ke luar negeri. Rusak sedikit saja, bisa-bisa liburan terancam batal.
Dilansir dari Yahoo News pada Jumat (17/11), seorang turis asal Aussie bernama Charlotte Rebecca berencana untuk liburan ke Bali.
Seminggu sebelum keberangkatan, Rebecca dilanda rasa khawatir. Dirinya mempersiapkan dokumen keberangkatan dan mendapati paspor miliknya rusak.
Bagian belakang paspornya sedikit rusak karena air. Namun, ia sadar bahwa peraturan imigrasi Bali yang ketat bisa membuat liburannya berantakan.
Rebecca kemudian berinisiatif untuk pergi ke Kantor Paspor Australia. Dia mencari tahu, apakah paspornya aman untuk masuk ke Bali.
Petugas meminjam paspor Rebecca, dengan terampil ia melakukan pemindaian sebanyak 3 kali. Petugas itu mengembalikan paspor itu dengan pernyataan yang ambigu
"Petugas itu berkata 'terserah Anda, apakah anda ingin melakukan perbaikan atau mungkin ini baik-baik saja, mungkin juga tidak," ungkapnya.
Air muka Rebecca nampak tidak baik-baik saja mendengar hal itu. Ia ingin agar liburannya lancar tanpa ada masalah soal paspor.
Setelah berpikir, Rebecca akhirnya mencari jalan aman. Ia melakukan pergantian paspor dengan harga USD 450 atau sekitar 6,9 jutaan. Hari libur yang semakin dekat, membuatnya memilih proses prioritas dengan biaya tambahan USD 250 atau sekitar Rp 3,8 jutaan.
"Saya memilih membayar USD 450 daripada ditahan atau dipaksa pulang. Tolong, jangan tiru aku," tutupnya.
Simak Video "Video Menteri Imipas Cek Pelayanan Bikin Paspor di GBK"
(bnl/wsw)