Kisah Bocah Digigit Komodo, Selamat Meski Tangan Putus

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kisah Bocah Digigit Komodo, Selamat Meski Tangan Putus

Ambrosius Ardin - detikTravel
Minggu, 19 Nov 2023 18:20 WIB
Wildlife shot of a large male Komodo Dragon (Varanus komodoensis) at the beach of Komodo islands. The Komodo Dragon (also called Komodo monitor) is the largest living species of lizard, with a maximum length of 3 metres (10 ft) and a body weight up to 70 kg (150 lb). The animal is a relict of very large lizards that once lived across Indonesia and Australia.
Ilustrasi komodo (Getty Images/guenterguni)
Manggarai Barat -

Kasus serangan komodo di Taman Nasional Komodo terdengar berulang kali di sepanjang tahun ini. Korbannya tak kenal usia, dari orang dewasa sampai anak-anak.

Awal bulan ini, seorang warga bernama Kamaruddin diserang oleh komodo (ora). Sebelumnya ada Muhaimin dan seorang bocah TK bernama Febrianto yang jadi korban.

Saat itu bulan Januari 2023, Febrianto masih berusia 3 tahun. Awalnya Febrianto bermain mancing-mancingan di teras rumah panggungnya, di Desa Komodo, Taman Nasional Komodo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tali pancing yang dipakai oleh Febrianto ditarik oleh komodo yang beada di kolong rumahnya. Febrianto terjatuh, komodo langsung menerkam salah satu tangannya hingga putus.

"Tangan kirinya putus di pergelangannya. Dia belum TK waktu itu," ungkap Sekretaris Desa Komodo, Ismail, Minggu (19/11/2023).

ADVERTISEMENT

Kejadian itu terjadi sekitar jam 11 WITa. Ia langsung dievakuasi ke Rumah Sakit di Labuan Bajo pada hari kejadian itu. Nyawanya terselamatkan setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit.

"Kebetulan yang mengantar anak itu ke Labuan Bajo dari kampung komodo adalah saya, saya yang mengawal waktu itu," ujar Ismail.

Ia mengatakan komodo kerap masuk ke pemukiman warga kampung komodo. Kondisi itu terus berlangsung hingga saat ini sebab tak ada pagar pembatas kampung Komodo dengan habitat kadal raksasa tersebut.

"Iya (komodo masuk pemukiman), terkadang di lapangan bola itu selalu, bahkan sering," tandas Ismail.

****
Baca berita selengkapnya di sini.




(bnl/bnl)

Hide Ads