Samsara Living Museum tak hanya destinasi biasa. Saat pandemi Covid-19 melanda, museum yang satu ini membangun tradisi mepatung dan mengolah arak menjadi hand sanitizer.
Museum yang terletak di ujung timur pulau Bali tepatnya di Kabupaten Karangasem ini tampak berbeda dengan museum pada umumnya. Tak memajang benda bersejarah, Samsara Living Museum merekonstruksi siklus kelahiran dan kematian manusia Bali yang dibingkai melalui ritual.
Namun, sama seperti kebanyakan destinasi wisata lainnya, Samsara Living Museum tak memiliki kekuatan untuk menahan dampak dari Covid-19. Suasana museum sepi bak mati suri.
Tak kehabisan akal, meski destinasi wisata tutup total, pengelola Samsara Living Museum mengembangkan dan menghidupkan kembali tradisi lama, namanya mepatung.
Mepatung merupakan tradisi yang sudah dilakukan oleh masyarakat Bali untuk menyediakan bahan pangan bersama-sama, khususnya saat menyambut Hari Raya Galungan. Tradisi mepatung itu menekankan rasa kebersamaan.
"Saat kondisi Covid-19, kami merancang kembali bagaimana budaya food sharing atau mepatung yang mulai sekarang sudah ditinggalkan di Bali. Paling Galungan dan Kuningan saja sudah relatif langsung beli ke pasar. Jadi budaya kolektifnya sudah menurun," kata Bagus Wisnawa, bagian operasional Samsara Living Museum.
Bagus Wisnawa juga menjelaskan Samsara membuat hand sanitizer berbasis arak. Ia menyebut memanfaatkan bahan yang dihasilkan di Desa Jungutan, salah satunya arak. Hand sanitizer yang dibuat juga dibagikan kepada masyarakat sekitar.
"Kami juga membuat hand sanitizer yang berbasis arak, karena kami penghasil arak di sini. Jadi kami mencoba untuk membuat hand sanitizer pada saat covid dari bahan yang kami ada. Hand sanitizer-nya bisa diminum karena dari arak. Kami juga bagikan ke lingkungan sekitar," papar Bagus Wisnawa.
Walau pandemi covid-19 melumpuhkan sektor pariwisata, Samsara Living Museum tak kehabisan akal untuk selalu berinovasi. Bagi traveler yang kepo dengan rasa arak khas Samsara, jangan lupa berkunjung ke museum ini.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol