Yogyakarta adalah salah satu tujuan wisata khususnya pada akhir tahun. Berkunjung akhir tahun ke sini traveler akan disambut bunga amarilis yang bermekaran.
Hamparan bunga tersebut bermekaran di Kebun Budidaya Pelestarian Populasi Amarilis (KBPPA) di Padukuhan Ngasemayu, Kalurahan Salam, Kapanewon Patuk, Gunungkidul. Bunga tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi traveler yang singgah ke Yogyakarta, khususnya yang ke Patuk, Gunungkidul.
Jika berkunjung dari arah Yogyakarta, lokasi budidaya ini berada sekitar dua kilometer dari perempatan Patuk. Kemudian hamparan bunga oranye ini sudah terlihat dari seberang jalan atau di sisi kanan jalan perempatan Patuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan jika datang dari arah Patuk, kebun itu berada sekitar 400 meter dari Jembatan Pentung.
![]() |
Kebun itu tertata dalam beberapa petak. Di sana terdapat sejumlah pohon kelapa yang menjadi variasi di hamparan amarilis. Selain itu, ada pula tangga yang mempercantik panorama kebun bunga tersebut.
Baca juga: 5 Rekomendasi Wisata Pantai Yogyakarta |
Rata-rata bunga amarilis itu tumbuh sekitar satu meter. Hampir semua bunga mekar dan berukuran sekitar telapak tangan orang dewasa. Namun ada juga bunga yang masih kuncup.
Jika diamati, bunga ini mirip seperti bunga terompet namun dengan ukuran yang lebih kecil. Saat detikJogja berkunjung Kamis (30/11) sore hari, tampak pengunjung antusias melakukan swafoto.
![]() |
Salah satunya pengunjung asal Jakarta bernama Raka (23). Dia dan keluarga tertarik singgah karena tak sengaja melihat hamparan tersebut dari seberang jalan.
"Sebenarnya tadi nggak sengaja lewat sih, ya, karena kan tadi habis dari daerah Gunungkidul situ terus ngelewatin kayaknya menarik gitu. Karena di Jakarta kan nggak ada, terus juga warna bunganya bagus, jadi kita mampir ke sini, sih" kata Raka kepada detikJogja di lokasi.
Raka menyebut warna cerah amarilis itu pun menarik perhatiannya. Dia pun tertarik untuk berfoto di kebun bunga tersebut.
"Pertama dari warna sih ya. Warnanya eye catching banget, apalagi kan ini banyak gitu, jadinya benar-benar menarik dan bagus untuk spot foto juga sih," jelasnya.
"Kebetulan jarang-jarang juga jalan ke Jogja, jadi ya, kebetulan ketemu spot yang bagus, terus kita foto, mengabadikan momen, sih. Ini upload ke medsos," sambungnya.
Berkat pengalamannya melihat bunga cantik berwarna oranye ini, Raka pun mengaku menjadi tertarik dan ingin menggali lebih dalam tentang amarilis.
"Untuk bunganya, jujur nggak tahu sama sekali. Mungkin nanti mau belajar atau mau mencari informasi tentang bunga ini, jarang ditemui di tempat lain. Tentunya sih pasti aku pengin baca-baca literasi juga terkait dengan informasi bunga amarilis ini, mulai dari daerahnya asal dari mana, negaranya mungkin kan atau mungkin dari Indonesia bahkan," paparnya.
Mekar saat Musim Hujan
Adapun bunga amarilis disebut mekar setahun sekali, tepatnya saat menjelang musim penghujan. Dalam satu periode mekar, bunga ini bisa bertahan tiga pekan, atau perkiraannya hingga 15 Desember 2023.
"Dalam waktu 1 tahun itu hanya satu kali (berbunga), setiap awal musim hujan. Jadi, bunga ini berbunga itu pertanda hujan," jelas putra pemilik kebun, Mustakim Joni Mustofa.
Ia menjelaskan di kebun milik bapaknya, memiliki luas sekitar 3.800 meter persegi dan tumbuh sekitar 500 ribu batang.
"Ada sekitar 500 ribu batang. Kemudian sampai sekarang, bunga ini terus berbunga, terus mekar setiap tahunnya. Punya kita sendiri kalau mekar itu satu bunga itu bisa empat sampai lima kuntum. Jadi kalau 500 ribu dikalikan empat jadi 2 juta (kuntum bunga)," paparnya.
______________
Artikel ini telah tayang di detikJogja
(wkn/wkn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!