Machu Picchu Sedih, Habis Covid Turis Malah Makin Sedikit

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Machu Picchu Sedih, Habis Covid Turis Malah Makin Sedikit

bonauli - detikTravel
Minggu, 03 Des 2023 21:15 WIB
Tourists visit the ancient Inca ruins of Machu Picchu in the Urubamba valley, seventy-two kilometres from the Andes city of Cusco, on February 15, 2023, for the first time after they were closed to the public for security reasons on January 21, after protesters blocked the railways during protests against the government of President Dina Boluarte that have shaken the Andean country since December 7, 2022. (Photo by Carolina Paucar / AFP) (Photo by CAROLINA PAUCAR/AFP via Getty Images)
Machu Picchu rindu turis. (Carolina Pucar/AFP via Getty Images)
Lima -

Di tengah kebangkitan pariwisata dunia usai dihantam pandemi Covid-19, Machu Picchu justru harus menerima kenyataan pahit. Tak ada peningkatan turis, sebaliknya jumlah kunjungan makin sedikit.

Dilansir dari News Sky pada Minggu (3/12/2023), Peru mengumumkan rencana baru untuk mendongkrak jumlah kunjungan turis ke Machu Picchu. Strateginya dengan menambah kuota turis per hari.

Saat ini jumlah wisatawan yang boleh masuk ke Machu Picchu dibatasi sebanyak 3.800 orang per hari. Namun pada bulan Januari 2024, kuota akan bertambah menjadi 4.500 per hari. Pejabat juga akan menaikkan jumlah kuota turis menjadi 5.600 per hari pada tanggal tertentu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski ada penambahan jumlah kuota, pejabat menekankan bahwa konservasi cagar alam bersejarah tetap menjadi prioritas.

Perubahan itu dilakukan karena industri pariwisata Peru masih berjuang pulih dari Covid-19. Dari data, hanya ada 2,2 juta orang yang diperkirakan akan mengunjungi negara Amerika Selatan pada akhir tahun ini. Penurunan ini lebih dari 50% jika dibandingkan dengan tingkat sebelum pandemi.

ADVERTISEMENT

Machu Picchu memang menjadi andalan Peru sebagai sumber pendapatan wisata. Machu Picchu menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO yang terletak di Pegunungan Andes. Benteng Inca itu dibangun pada 1400-an yang terdiri dari tiga bangunan utama, yaitu Intihuatana, Kuil Matahari, dan Ruang Tiga Jendela.

Sebelum jumlah pengunjung meningkat, Peru sempat khawatir bahwa langkah kaki turis dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan batu kuno tersebut. Namun sepertinya, penurunan jumlah wisatawan ke sana lebih mengkhawatirkan daripada keadaan Machu Picchu saat ini.

Awal tahun ini, Machu Picchu ditutup karena adanya protes antara warga pada pemerintah. Aksi demo yang dilakukan membawa dampak pada turis yang berada di Machu Picchu. Mereka terjebak tanpa makanan dan obat-obatan di tengah kerusuhan. Ini menjadi salah satu dampak penurunan Machu Picchu di tahun 2023.




(bnl/fem)

Hide Ads