Tiada Tempat Berlindung di Area Puncak Gunung Marapi

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Senin, 04 Des 2023 12:05 WIB
Area puncak Gunung Marapi (Foto: detikcom)
Jakarta -

Gunung Marapi di Sumatera Barat erupsi dan dilaporkan korban mencapai belasan orang. Puncak gunung itu tidak memiliki pepohonan sehingga tidak memungkinkan untuk berlindung.

Erupsi Gunung Marapi terjadi pada Minggu (3/11/2023) sore. Saat itu, jumlah pendaki cukup banyak, mencapai 100 orang. Ya, akhir pekan memang menjadi momen akhir pekan banyak dimanfaatkan traveler untuk mendaki. Nahasnya, beberapa pendaki tak mendaftkarkan diri di pos basecamp.

"Kita kemarin ada kesimpangsiuran informasi. Dikatakan ada 70 yang naik. Tapi yang naik itu lebih jumlahnya, hampir 100 orang," kata Ruslan Budiarto, pengurus pusat Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) kepada detikTravel, Senin (4/12/2023).

Seperti pada pendakian gunung lainnya, puncak Gunung Marapi juga menjadi tujuan para pendaki. Menurut Ruslan kawasan tanpa vegetasi hingga puncak di Gunung Marapi merupakan area berbahaya bagi pendaki, apalagi saat cuaca buruk.

Apakah ada tempat berlindung di area puncak Gunung Marapi? Ruslan mengatakan bahwa kawasan itu berpasir dan gundul, seperti yang ada di Gunung Merapi, Rinjani, ataupun Semeru.

"Kemarin banyak memposting pendaki wanita itu ada di batas cadas (pelawangan), batas vegetasi, dikabarkan sudah pingsan. Ia nemu HP yang masih aktif dan masih baterei buat nelfon ke ortunya. Katanya memakai telfon pendaki yang meninggal," kata Ruslan.

"Jadi batas cadas itu relatif terbuka. Kalau ada kejadian serupa harus lari ke batas vegetasi karena relatif aman ada pepohonan," ujar dia.

"Kalau nggak pakai helm ada penyangga pertama seperti pepohonan. Cadas ke atas itu nggak ada pelindung, nggak ada bongkahan batu besar juga," dia menjelaskan.

Saat ini, APGI dan relawan lain sedang melakukan penggalangan dana. Karena, informasi terakhir yang masuk adalah adanya kebutuhan bantuan logistik ke Sumatera Barat.

Di sisi lain, para pendaki yang tewas dikatakan Ruslan karena para pendaki masih belum paham akan karakter Gunung Marapi. Dan, mereka juga tidak memakai jasa pemandu gunung.

"Tapi erupsi ini sebenarnya tidak massif, namun memang karakter gunungnya yang berisiko dan mereka itu tidak paham. Mereka juga ke sana tidak menggunakan jasa guide," ujar dia.



Simak Video "Video: Momen Gunung Marapi Erupsi Lontarkan Abu Setinggi 1,1 Km"

(msl/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork