Erupsi Gunung Marapi membuat duka karena 11 pendaki kehilangan nyawa. Menparekraf Sandiaga Uno ingin bantuan bagi korban diutamakan.
Tak hanya itu, Sandiaga meminta penanganan korban dilakukan dengan sebaik mungkin. Dengan sebelumnya, ia turut berduka atas kejadian yang memakan korban jiwa itu.
"Tentunya prihatin yang mendalam, belasungkawa yang sangat mendalam kepada 11 korban dan keluarganya. Kami harapkan bantuan dari penanganan bencana ini bisa diutamakan diberikan prioritas," kata dia dalam temu wartawan mingguan, Senin (4/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mengenai erupsi Gunung Marapi kebetulan kegiatan kita di minggu ini akan berkunjung ke Sumatera Barat. Kita pastikan penanganan untuk beberapa destinasi wisata dan nagari-nagari wisata di Sumbar," imbuh dia.
Sandiaga menyebut bahwa Kemenparekraf sudah memiliki tim yang menangani situasi krisis. Kata dia, tim itu telah berkoordinasi dengan dinas setempat dan terus menindaklanjuti perkembangan yang ada dengan cermat.
"Kita ada tim khusus di bawah staf ahli menteri bidang manajemen krisis yang telah berkordinasi dengan dinas setempat. Kita akan tindaklanjuti," ujar dia.
Selanjutnya, Sandiaga mengimbau wisatawan untuk selalu waspada saat berwisata, termasuk mendaki gunung. Pihak Kemenparekraf dikatakan sudah menyebar edaran yang berlaku setahun berdasar keadaan krisis yang ada sebelumnya.
"Imbauannya, untuk masyarakat yang akan berwisata meningkatkan kewaspadaannya," kata Sandiaga.
"Kami sudah mengantisipasi karena berada di rings of fire. Surat edaran ini berlaku sepanjang tahun. Bahwa kesiapan dari destinasi-destinasi untuk mengantisipasi bencana alam, climate change, banjir bandang, ini ditingkatkan kesiapsiagaannya," urai dia.
"Saya optimis tidak akan menurunkan minat eco-tourism. Tapi dengan kehati-hatian dan kewaspadaan kita akan bisa menyiapkan wisatawan untuk tetap menikmati keindahan alam tentu dengan penuh kewaspadaan," katanya.
(msl/wsw)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan